Na Na berusaha memasuki Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan tempat Yoon Sung sedang berada. Ketika Na Na akan masuk, seorang petugas menghadangnya.
“Apakah ada masalah?”tanya petugas.
“Aku mendapatkan telepon untuk datang kemari”ujar Na Na.
“Apakah ada yang meninggal?”tanya petugas lagi
“Iya”jawab Na Na. Na Na melihat banyak orang yang mengerubungi ambulance dan menangis. Na Na terpikir sesuatu.
“Ibuku..”ujar Na Na sambil berakting menangis. Akhirnya petugas memperbolehkan Na Na masuk.
Na Na akhirnya dapat masuk ke dalam. Ketika dia masuk ke dalam dia melihat jaksa Young Joo sedang berjalan keluar dan Yoon Sung juga akan melewati jalan yang sama. Na Na akhirnya bersembunyi, ketika Yoon Sung mendekat di tempatnya berada, Na Na langsung menarik Yoon Sung masuk ke dalam.
Jaksa Young Joo keluar tanpa mengetahui ada Na Na dan Yoon Sung di dekatnya. Yoon Sung yang kaget karena ada yang menariknya, dengan sigap dia mengeluarkan pisau dan menyerang Na Na. Begitu dia sadar kalau orang yang menariknya dalah Na Na, Yoon Sung dan Na Na sama-sama terdiam dan terkejut.
Yoon Sung dan Na Na keluar dari tempat tersebut dengan menumpang dalam ambulance lagi. Mereka turun ketika ambulance berhenti di dekat rel kereta api. Yoon Sung terus menggandeng Na Na sampainya di sebuah jembatan penyeberangan.
“Berapa lama kau mengetahuinya?”tanya Yoon Sung
“Ketika sedang berada di stasiun Tv acara konferensi press, ketika kau melihat matamu..”jawab Na Na belum selesai Yoon Sung memotongnya.
“Jadi kau tahu..tapi pura-pura tidak mengetahuinya?”tanya Yoon Sung
“Aku tidak bisa memberitahumu. Jika kau tahu, kau pasti akan lebih menghindariku”jawab Na Na
“Aku peringatkan untuk tidak mencampuri urusanku”ujar Yoon Sung dingin dan meninggalkan Na Na. Na Na segera mengejar Yoon Sung.
“Bagaimana bisa, orang yang kutembak adalah kau dan kau telah menyelamatkanku dua kali”ucap Na Na
Yoon Sung segera mengancam Na Na untuk tidak mencampuri urusannya lagi dan menyuruh Na Na untuk menghapus semua yang Na Na ketahui. Jika Na Na tidak melakukannya maka Yoon Sung mengancam untuk membunuh Na Na.
Jaksa Young Joo bertemu dengan wanita yang meneliti hasil darah Yoon Sung dengan City Hunter, tapi wanita tersebut mengatakan kalau hasilnya tidak cocok. Jaksa Young Joo kecewa dengan hasil yang didapat, dia berusaha meyakinkan wanita tersebut untuk mengulanginya lagi, tapi wanita tersebut marah pada jaksa Young Joo karena dianggapnya tidak mempercayainya.
Yoon Sung pulang ke rumah, dia menemukan kalau Jin Pyo sudah berada di rumahnya menunggunya. Jin Pyo memperingatkan Yoon Sung yang telah melakukan tes darah. Yoon Sung mengatakan kalau dia sudah menukarnya.
Jin Pyo memperingatkan Yoon Sung untuk lebih berhati-hati agar identitasnya tidak diketahui dan tidak berhubungan lagi dengan Na Na. Jika Na Na sampai tahu identitas sebenarnya maka Jin Pyo mengancam akan membunuh Na Na. Shik Joon dan Yoon Sung kaget mendengarnya.
Na Na yang sedang membasuh mukanya, menyentuh kalung peluru milik Yoon Sung. Dia teringat ketika dia menembak Yoon Sung dan Yoon Sung berusaha menyelamatkannya ketika dia akan jatuh.
“Itu pasti menyakitkan”gumam Na Na
Di lain sisi, Yoon Sung sedang berfikir tentang Na Na, ketika dia memperingatkan Na Na.
“Lee Yoon Sung. Lupakan Kim Na Na. Ini semua untuk Kim Na Na”gumam Yoon Sung pada dirinya sendiri.
Pada saat di Blue House, Shin Eun Ah dan Na Na sedang mebawa makan siangnya. Ketika Shin Eun Ah melihat Yoon Sung dan Ki Joon sedang makan siang, Shin Eun Ah menghampirinya. Na Na yang melihat Yoon Sung menjadi sedikit kikuk. Yoon Sung bersikap biasa saja seperti tidak ada yang terjadi.
Tiba-tiba, atasan Yoon Sung menghampiri Yoon Sung dan menegur Yoon Sung yang tidak pernah menghadiri pertemuan dan membuat semuanya khawatir. Ki Joon dan Na Na membela Yoon Sung. Yoon Sung meminta maaf dan mengatakan kalau dia akan segera menyelesaikannya segera dan meninggalkan makan siangnya. Na Na mendapatkan sebuah pesan dari Yoon Sung yang mengajakanya bertemu.
Na Na menghampiri Yoon Sung yang sudah menunggunya.
“Apakah kau berfikir kalau akau bercanda tentang ancamanku yang kemarin?”tanya Yoon Sung
“Aku hanya khawatir kalau kau akan mendapatkan masalah tentang kejadian kemarin”ujar Na Na
“Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak mencampuri urusan pribadiku”tegas Yoon Sung
“Aku selau hidup dengan mendapatkan tujuanku. Ketika kau datang kau menghambat keberhasilanku. Aku tidak akan memaafkanmu, walaupun itu kau”ujar Yoon Sung
“Aku tidak takut, walaupun kau mengancamku seperti ini aku tidak takut sama sekali. Kenyataanya aku tahu tentang rahasiamu dan itu tidak merubah apapun. Karena kau tetap Lee Yoon Sung yang aku kenal”ujar Na Na
“Jangan salah, yang kau tahu selama ini bukan aku sebenarnya”ucap Yoon Sung
“Lalu, seharusnya kau lebih tahu dari aku, benarkan?”ujar Na Na
Na Na melanjutkan kalau Yoon Sung telah menyelamatkannya dua kali.
“Jika itu Shin Eun Ah, aku akan tetap menyelamatkannya”ujar Yoon Sung
“Kau hanya aku gunakan dalam penyamarannku. Segera kemasi barang-barangmu malam ini dan segera tinggalkan rumah itu. Kau dan rumahmu, aku tidak membutuhkannya lagi”ujar Yoon Sung sambil berlalu.
“Kau mengatakan kalaupun itu Shin Eun Ah kau akan menyelamatkannya. Berarti kau bukan orang yang membunuh Lee Kyung Wan. Benarkan? Dapatkah aku mempercayainya?”ujar Na Na
“Jangan membuatku menyesal karena telah menyelamatkanmu”ujar Yoon Sung pergi.
Yoon Sung kembali ke kantornya dan menyerahkan surat pengunduran dirinya. Atasan Yoon Sung kaget dan menanyakan alasan kepergian Yoon Sung. Yoon Sung berkata kalau dia bosan bekerja di tempat itu dan akan pergi ke tempat lain. Atasan Yoon Sung membujuk Yoon Sung untuk tidak pergi karena Yoon Sung adalah salah satu orang yang penting dalam Blue House. Tapi Yoon Sung menolaknya dan segra mengemasi barang-barangnya.
Di kantor jaksa Young Joo sedang berbicara dengan Jang Pil Jae.
“Maaf, waktu itu aku sedang mengikuti Lee Yoon Sung tapi tiba-tiba Kim Na Na ssi mencegatku dan dia berkata ada sesuatu yang mendesak yang ingin dia sampaikan padamu. Jadi aku kehilangan Lee Yoon Sung. Alasan Lee Yoon Sung melakukan tes darah adalah karena seorang wanita bernama Lee Kyung Hee, seorang wanita yang kehilangan suaminya pada Oktober tahun 1983, suaminya adalah tentara rahasia”
“Oktober 1983? Tentara rahasia yang hilang dan tidak tahu keberadaannya”ujar Young Joo berfikir.
Jaksa Young Joo dan Jang Pil Jae menemui Lee Kyung Hee untuk meminta keterangan. Lee Kyung Hee berkata pada Jaksa Young kalau suaminya adalah pengawal presiden ketika kejadian Aung San di Thailand. Setelah kejadian itu dia kembali sebentar lalu menghilang.
Jin Pyo mengamati semua itu. Lee Kyung Hee yang melihat kehadiran Jin Pyo segera mengakhiri percakapannya dengan jaksa Young Joo dengan alasan dia sudah lupa karena itu sudah terjadi 28 tahun yang lalu.
Lee Kyung Hee segera kembali ke kamarnya. Jin Pyo sudah menunggunya di kamar Kyung Hee. Lee Kyung Hee bertanya pada Jin Pyo apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya dan mengapa dia mengambil anaknya. Jin Pyo mengatakan kalau Mu Yeol mati karena memepertahankan negaranya tapi negara ini telah mengkhianatinya. Lee Kyun Hee memohon pada Jin Pyo agar dia dipertemukan dengan anaknya karena hidupnya sudah tidak lama lagi.
Jin Pyo berbohong pada Lee Kyung Hee kalau anaknya telah mati karena suatu kecelakaan pesawat yang terjadi lima tahun yang lalu. Lee Kyung Hee tidak pecaya pada apa yang Jin Pyo katakan. Jin Pyo berkata kalau dia akan membantu Lee Kyung Hee dan mengatakan kalau dia akan memindahkan rumah sakit Kyung Hee. Jin Pyo pergi. Lee Kyung Hee menangis tidak percaya dengan apa yang Jin Pyo katakan.
Jin Pyo keluar dan mengatakan pada anak buahnya untuk membantu Lee Kyng Hee berkemas dan memindahkannya ke rumah sakit lain dan mengawasinya.
“Apakah kita harus melakukannya sejauh ini. Memberitahunya bahwa Lee Yoon Sung sudah meninggal?”tanya anak buah Jin Pyo tidak tega.
“Yoon Sung dan aku melakukannya sejauh ini hanya untuk balas dendam. Jika Kyung Hee masih di sini akan membuat Lee Yoon Sung ragu-ragu”ujar Jin Pyo tegas.
Yoon Sung dan Shik Joong sedang makan bersama. Yoon Sung menyelesaikan makannya.
“Makanlah yang banyak”ujar Shik Joong
“Aku sedang tidak memiliki nafsu makan”ujar Yoon Sung
“Kau terlihat kurus sekarang, kau harus makan yang banyak. Aigoo, kenapa tidak hari yang menenangkan?”keluh Shik Joong
“Ah, Yoon Sung. Tolong lihat ini. Aku membuat sebuah pengakuan”ujar Shik Joong sambil menyerahkan kertasnya.
“Pengakuan?”tanya Yoon Sung
“Ya, yang kita lakukan sekarang sangt berbahaya. Jika ada sesuatu yang tidak terduga terjadi aku akan dengan tenang meninggalkannya”ujar Shik Joong
“Aku sudah menyuruhnya pindah”ucap Yoon Sung.
"Apa? pindah? Dia tidak punya tempat untuk tinggal bagaimana bisa kau menyuruhnya untuk pindah?"ujar Shik Joong
"Itu satu-satunya cara agar dia menjauh dariku. Dan satu-satunya cara agar ayah percaya. Aku akan pergi ke rumah sakit”ujar Yoon Sung pamit sambil meninggalkan Shik Joong.
Ibu Yoon Sung keluar dari kamarnya, tapi dicegat oleh anak buah Jin Pyo yang ditugaskan untuk menjaganya. Ibu Yoon Sung yang meminta izin untuk turun ke bawah rumah sakit karena ia ingin mengambil minuman bersoda,tapi anak buah Jin Pyo mengatakan kalau dia akan mengambilkannya untuk ibu Yoon Sung.
Ketika anak buah Jin Pyo kembali ke kamar ibu Yoon Sung, ibu Yoon Sung sudah pergi dari kamarnya. Anak buah Jin Pyo segera berlari untuk mengejarnya. Ibu Yoon Sung yang akan ke luar dari Rumah sakit berpapasan dengan Yoon Sung yang akan menjenguknya. Tapi keduanya tidak bertemu.
Yoon Sung yang memasuki kamar ibunya, terkejut karena mengetahui dari seorang perawat yang sedang membersihkan kamar ibunya kalau pasien Lee Kyung Hee menghilang setelah seorang pria bertongkat datang. Perawat tersebut berkkata kalau mereka sudah berusaha mencarinya, tapi tidak juga menemukannya.
Yoon Sung segera pergi ke rumah Jin Pyo.
"Apa yang terjadi?"tanya Yoon Sung langsung pada Jin Pyo
"Apa maksudmu?"jawab Jin Pyo
"Apa yang kau lakukan padanya?"tanya Yoon Sung lagi.
Jin Pyo berkata pada Yoon Sung kalau jaksa Young Joo telah menemukan hubungan antara Lee Kyung Hee dengan Mu Yeol. Jin Pyo berkata kalau sampai jaksa Young Joo meneliti DNA antara Yoon Sung dan Lee Kyung Hee maka identitas Yoon Sung akan segera terungkap.
"Jika sampai lima orang itu tahu, maka kau tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap ibumu?"ujar Jin Pyo
"Di mana dia?"tanya Yoon Sung
"Aku memindahkannya di tempat yang aman. dan Tentu saja, jika kau mematuhiku, dia akan aman"ancam Jin Pyo
"Aku akan menyerahkan Kim Jong shik ke tanganmu. Kau harus pergi membunuhnya sendiri. Jika kau melanggarnya, ibumu akan mati"ujar Jin Pyo.
Tiba-tiba Jin Pyo mendapatkan telepon dari anak buahnya yang mengabarkan kalau dia telah kehilangan Lee Kyung Hee di rumah sakit dan tidak dapat menemukannya dimana pun.
Jin Pyo berbohong pada Yoon Sung dengan mengatakan kalau ibunya sudah berada di tempat yang aman. Jin Pyo juga mengingatkan Yoon Sung kalau mereka hanya punya waktu satu bulan, karena dalam waktu satu bulan ibu Yoon Sung harus mendapatkan donor sumsum tulang belakang.
"Jika kau tidak mematuhi perintahku, kau akan kehilangan dua orang sekaligus yaitu ibu yang kau benci tapi kau ingin menolongnya dan wanita yang telah mengambil resiko masuk dalam hidupmu"ujar Jin Pyo
"Ayah, mereka tidak tahu apa-apa tentang balas dendam ini. Jadi jangan sakiti mereka"mohon Yoon Sung
"Jika kau mematuhi perintahku, aku tidak akan menyakiti mereka"ujar Jin Pyo
Ibu Yoon Sung berada dalam suatu bis. Di dalam bis, televisi sedang menampilkan tentang masalah biaya kuliah yang terlalu tinggi ditambah statement dari Kim Jong Shik yang berkata akan melakukan yang terbaik untuk masalah tersebut. Di sebelah ibu Yoon Sung seorang ayah berkeluh kesah dikarenakan dia takut kalau dia tidak bisa menyekolahkan anaknya karena biaya kuliah yang sangat mahal.
Kim Jong Shik berada di bandara setelah kepergiannya ke Luar Negeri. Dia menghubungi Chun Jae Man. Chun Jae Man memberitahu Kim Jong Shik tentang kejadian yang menimpa Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak, Kim Jong Shik berkata kalau dia sudah tahu dan dia tidak akan seperti mereka. Chun Jae Man berkata kalau presiden ingin menemui mereka. Kim Jong Shik berkata mereka akan bertemu setelah dia bertemu dengan putranya. Kim Young Joo.
Kim Jong Shik dan putranya, jaksa Young Joo berada di sauna. Kim Jong Shik berkata kalau dia sangat merindukan masa-masa saat dia pergi memancing bersama Young Joo. Kim Joong Shik mngatakan pada Young Joo kalau dia sangat menyukai kekuasaan dan tidak ingin mengakhirinya. Kim Yong Shik berkata kalau Young Joo sama seperti dirinya. Tapi Young Joo menolak itu dan berkata kalau dia dan ayahnya sama sekali berbeda.
Di rumah Yoon Sung, Shik Joong yang sedang asyik membersihkan cangkir yang baru dia beli sambil mendengarkan lagu. Tanpa disadari, anak buah Jin Pyo datang dan menyusup menaruh alat penyadap di salah satu ruangan rumah Yoon Sung.
Presiden bertemu dengan Chun Jae Man dan Kim Jong Sik. Presiden menperlihatkan sebuah buku berisi catatan rahasia negara dan berkata kalau Jaksa Kim Young Joo meminta padanya. Presiden berkata kalau sebaiknya mereka mengungkapakan ini semua ke publik.
Tapi Kim Jong Sik dan Chun Jae Man tidak setuju. Chun Jae Man mengancam kalau dia akan membuka rahasia lain presiden jika tetap memaksa untuk mempublikasikan. Chun Jae Man pergi meninggalkan Kim Jong Sik dan presiden yang terlihat marah.
Presiden tercengang atas pernyataan kedua orang itu. Sepeninggalan mereka, Presiden pun tidak sanggup berkata apa-apa atau pun mengambil tindakan.
Sementara itu, di ruangan keamanan nasional, Yoon Sung membereskan barang-barangnya setelah memutuskan untuk mengundurkan diri. Sedangkan, kepala keamanan mencoba membujuk Yoon Sung untuk tetap tinggal.
“Siapa yang sudah membuat sakit hati dr. Lee Yoon Sung?”teriak kepala kemanan kepada staf yang lain. Yoon Sung segera menyanggahnya.
Ki Joon menghampiri mereka berdua dan ikut menyanggah bukan dia yang sudah melukai Yoon Sung, bahkan dia mentraktir Yoon Sung bersama adiknya. Yoon Sung mengambil hadiah yang semula untuk Na Na.
“Ah, apakah kau putus dari pacarmu sehingga kau tidak jadi memberikannya?”tanya Ki Joon.
Yoon Sung berfikir sebentar.
“Kau menginginkannya?”
Ki Joon tersenyum lebar menerimanya, apalagi terlihat barang mahal.
“Lagi pula aku tidak punya wanita bisa aku berikan”pungkas Yoon Sung.
Yoon Sung pergi meninggalkan mereka, Ki Joon langsung menghubungi Eun Ah, sedangkan kepala keamanan semakin kebakaran jenggot dan meminta Yoon Sung menganggap dia hanya liburan saja.
Eun Ah mendatangi Na Na dan dengan kegirangan dia menunjukan dompet pemberiaan Ki Joon kepada Na Na. Senyum Eun Ah langsung terhenti karena mereka sama persis.
“Siapa yang memberikannya?”tanya Na Na.
“Ah, apa kau tahu kalo dr. Lee telah berhenti?”
Na Na syok mendengarnya. Eun Ah pun kembali menjelaskan karena Yoon Sung awalnya berniat memberikan dompet itu kepada gadisnya.
“Namun kenapa dia malah membuangnya ke Ki Joon? Sekarang dia sedang berkemas-kemas”gumam Eun Ah.
Na Na langsung berlari mencari Yoon Sung.
“Lee Yoon Sung-ssi!”panggil Na Na berulang-ulang sambil mengejar Yoon Sung, namun yang dipanggil tetap berjalan tanpa mengindahkan Na Na.
Na Na : “Lupakan untuk menjauhkanku darimu! Sekarang kau bisa bekerja di Blue House, apa kau pikir bekerja di sini hanya main-main?! Kau tidak bisa berhenti begitu saja karena aku!”
Yoon Sung tetap diam dan meninggalkan Na Na.
Na Na : “Aku bisa melupakannya! Aku bisa kembali saat sebelum kita bertemu. Aku bisa menghilang dari kehidupan Lee Yoon Sung!”
Na Na pergi dengan langkah sedih. Yoon Sung menoleh, dengan ekspresi yang ditahan. Yoon Sung harus melakukan ini, demi Na Na. Sedang Na Na tak henti-hentinya memikirkan kepergian Yoon Sung.
Lamunan Na Na terhenti karena datangnya sebuah paket. Na Na terkejut saat melihat siapa pengirim paket itu. Bae Man Deok alias Shik Joong!
Na Na buru-buru membukanya, dan langsung terbelalak karena milihat sebuah surat pengakuan Shik Joong atas kasus ayah Na Na yang melibatkan Menteri Kim Jong Sik. Dan juga salinan rekening suap dari Kim Jong Sik.
Na Na langsung menghubungi staf Young Joo yang kebetulan Na Na kenal. Na Na langsung ke kantor kejaksaan setelah kerja. Saat Na Na datang, Young Joo rupanya tidak berada di tempat. Staf Young Joo menyuruh Na Na untuk menunggu.
Na Na melihat sekitar meja Young Joo, matanya langsung terhenti pada sebuah catatan kecil di komputer Young Joo. Jangan takut akan bayangan gelap, Karena tidak jauh darimu ada sebuah cahaya.
“Ah, kaimat itu..”, pikiran Na Na langsung teringat saat dia menunjukan surat kepada Soo Hee dari long legs-ahjusi. Kalimat yang sama persis.
“Ah kalimat itu, setiap kami bekerja keras, kami akan mengucapakan keras-keras kalimat itu”ucap staf Young Joo.
Young Joo datang dan melihat Na Na hanya terpaku diam.
Keduanya duduk berhadapan. Na Na mengulang kembali kalimat itu di depan Young Joo. Na Na mengatakan bahwa kalimat itu sama seperti yang ditulis Long Legs-Ahjusi untuk Na Na. Young Joo bersikap siap menyanggahnya.
“Sejak kecelakaan orang tuaku, aku mendapatkan sebuah surat dari seseorang yang belum pernah aku temui dan aku mendapatkan dukungan lebih dari 10 tahun. Aku benar kan? Jaksa Young Joo, andalah long legs-ahjusi yang sebenarnya”
Na Na sangat senang karena kini dia tahu identitas long legs-ahjussinya, Na Na benar-benar ingin bertrimakasih.
Young Joo meminta maaf dan menyesal karena telah menyembunyikannya. Bagaimanapun Na Na tetap terkejut namun senang sudah mengetahuinya.
“Long lengs-ahjusi adalah jaksa Kim Young Joo, dan pastinya anda bisa membantu melakukan penyelidikan ulang kasus ayahku”.
Na Na pun memberikan bukti baru terkait kasus ayahnya.
“Seseorang yang bernama Bae Man Deok yang mengirimkannya”ucap Na Na sambil menyerahkan barang bukti.
Young Joo membaca surat pernyataan dan terhenyak saat melihat nama Kim Jong Sik terlibat akan kasus ini. Young Joo kini bagai buah simalakama. Haha.
“Aku harus membuktikan bahwa orang tuaku tidak bersalah”
“Na Na-ssi, ada yang harus aku katakan..”,ucapan Young Joo terhenti sebentar tertegun melihat harapan Na Na.
“Aku akan menerima ini, walaupun ini sudah melewati tempo tuntutan, akan sedikit sulit. Tetapi aku akan berusaha sebaik mungkin”
“Terimakasih karena sudah menjadi Long legs-Ahjusi ku, terimakasih sudah membantu ayahku. Kebaikanmu tidak akan aku lupakan”ucap Na Na tulus.
“200 milyar won dari Univesitas Myung Mun, sebenarnya dimana?”, Yoon Sung berfikir keras untuk memecahkan kasus yang disembunyikan Kim Jong Sik.
“Apa ada masalah?”tanya Shik Joong menghampiri Yoon Sung sambil membawa makanan.
“Dana dari Universitas 200 milyar telah hilang. Aku mengecek rekening Kim Jong Shik tapi tidak ada, dan tidak ada rekening yang disembunyikan”jelas Yoon Sung.
Shik Joong pun memberi tahu Yoon Sung bahwa Kim Jong Shik mengunakan uang universitas sama seperti uang pribadinya. Yoon Sung geram karena masalah biaya pendidikan yang tinggi, para pelajar tidak mampu untuk memakan kimbab!
Shik Joong menyodorkan ayam goreng ke Yoon Sung, karena besok adalah perayaan kelahiran ibuku, aku ingin merayakannya. “Aku sudah membuatnya khawatir”ucap Shik Joong.
Yoon Sung tersenyum dan mencicipi makanan buatan Shik Joong.
Aha, Yoon Sung menjentikkan jarinya karena menemukan sebuah ide. Yoon Sung menyuruh Shik Joong untuk membawa makanan ke ayahnya dan memasang alat perekam sekaligus pelacak di kediaman Jin Pyo. Shik Joong langsung menolaknya, dia benar-benar takut.
“Bagaimana jika aku ketahuan, aku benar-benar akan mati Yoon Sung”gagap Shik Joong.
Yoon Sung akan memastikan Shik Joong akan baik-baik saja dan tidak perlu cemas. Jika Shik Joong dalam keadaan bahaya karenanya, Yoon Sung menyuruh Shik Joong untuk mengirimnya pesan XYZ.
Na Na merapikan barang-barangnya, bersiap pindah dari rumah itu, karena sesungguhnya Yoon Sung pemilik rumahnya kini. Na Na sungguh sedih.
Na Na pun menemui Soo Hee di kliniknya. Na Na memohon untuk dapat tinggal barang beberapa hari. Soo Hee keheranan dan meminta Na Na untuk tinggal bersamanya saja, namun Na Na menolaknya.
“Ah, apa unni tahu bahwa jaksa Young Joo adalah Long Legs-Ahjussi? Bukankah kau pernah bilang bahwa kalian sudah berteman lebih dari 10 tahun?”
“Aku tidak tahu”jawab Soo Hee berbohong.
“Bagaimanapun, jaksa Kim akan membantuku menyelidiki ulang kasus orang tuaku”cetus Na Na senang dan berfikir dia beruntung karena mengenal Soo Hee dan Young Joo.
Soo Hee tersenyum, tetapi dalam hati tahu duduk perkara sebenarnya, bahwa Young Joo akan benar-benar kesulitan karena menyangkut ayahnya sendiri.
Shik Joong dengan memberanikan diri atau lebih tepatnya sungguh terpaksa menemui Jin Pyo di kediamannya. Dengan takut-takut, Shik Joong memberikan masakannya. Jin Pyo mengancam Shik Joong untuk tidak menghalangi dirinya untuk membalas dendam, siapapun itu walaupun Yoon Sung dia akan menyingkirkannya.
Jin Pyo memakan makanan Shik Joong, dan Shik Joong mencari-cari kesempatan untuk menaruk alat pelacak. Dia mengambil tongkat Jin Pyo, beralasan ada debu yang menempel. Shik Joong menelan ludah saat melihat Jin Pyo memadangnya tajam. Setajam silet! Haha
“Berani memasang alat pelacak untukku?”ucap Jin Pyo sinis sepeninggal Shik Joong. “Apa kau sudah mengirim ke jaksa Young Joo apa aku perintahkan?”tanya Jin Pyo ke anak buahnya. Dan diiyakan.
Di kantornya, sebuah surat berada ditangan Young Joo dan langsung membuat Young Joo terbelalak kaget saat membaca isinya. Kim Jong Sik akan menjadi target selanjutnya oleh City Hunter!
Young Joo langsung menemui ayahnya. Young Joo menunjukan surat kepada ayahnya.
“Surat ini, sebelumnya tidak pernah terjadi. Target City Hunter berikutnya adalah kau, ayah! Apa kau tahu kenapa ayah?”ucap Young Joo bercampur geram.
Ayah Young Joo bersikap tenang.
“Lee Kyung Hwan, dan Seo yong Hak keduanya dikirim kepadaku oleh City Hunter. Keduanya terlibat tindakan kriminal yang membuat marah seluruh bangsa! Dan kali ini, City Hunter menjadiakan ayah target selanjutnya”
“Itu tidak akan terjadi, aku tidak bersalah”balas ayah Young Joo.
Young Joo tidak serta merta yakin. Ayahnya berujar bahwa seluruh hidupnya didedikasikan untuk pendidikan bangsa.
“Kenapa kau lebih percaya kepada City Hunter daripada ayahmu?”
“Jika aku tidak tahu insiden 10 tahun yang lalu, aku pasti percaya kepada ayah!”,ayah Young Joo tersentak dengan kata-kata Young Joo.
Young Joo mengatakan bahwa dia tahu semuanya, bahwa ayahnyalah yang bersalah atas kecelakaan yang melibatkan orang tua Kim Na Na. dan mengancam saksi mata (Shik Joong). Kim Jong Sik gemetar mendengarnya.
=Flashback=
Young Joo muda tidak sengaja mendengarkan pembicaraan ayahnya bersama Shik Joong,
“Ubah kesaksianmu, aku akan mengkompensasikannya dengan uang!”
=Flash back End=
Young Joo benar-benar marah, karena ayahnya telah menyuap saksi agar merubah kesaksiaanya, dan korban menjadi tersangka. Yang sebenarnya, ayahnya mabuk saat mengendarainya.
“Jangan mengatakannya lagi. Apa kau membenciku selama ini karena masalah ini?”tanya Jong Sik.
“Karena kekecewaan yang sangat besar! Aku ingin melihat ayah yang bisa aku hormati. Putri korban sudah membawa bukti”jelas Young Joo.
Kim Jong Sik syok karena mengetahui Shik Joong sudah menulis kejadian yang sebenarnya.
“Ini sudah melewati batas tempo tuntutan. Aku tidak bersalah di hadapan hukum!”
“Apa bisa waktu menghapus dosa-dosa ayah?! Berkaitan dengan kasus itu, aku ingin ayah meminta maaf”
Ayah Young Joo tidak akan melakukannya. Young Joo akan membuktikan ayahnya kekuatan hukum, jika ayahnya terbukti terlibat kasus lain, yaitu kasus korupsi. Glek!
Kim Jong Sik menyuruh anak buahnya membawa Ban Deok Man dan Kim Na Na segera.
Shik Joong tengah berada di tempat persemayaman ibu Shik Joong. Yoon Sung menghubunginya. Shik Joong memberi tahu bahwa dirinya tidak sanggup untuk memasang alat pelacak kepada Jin Pyo.
“Kapten sepertinya tahu segalanya. Dia langsung menatapku langsung! Aku benar-benar tidak bisa menaruhnya Yoon Sung. Kau pasang sendiri lain waktu ya"
Shik Joong ‘menemui’ ibunya karena hari itu bertepatan ulang tahunnya. Shik Joong benar-benar sedih. Tanpa disadarinya, datang 2 orang asing. Shik Joong tidak mencurigainya.
Saat mencurahkan perasaan Shik Joong yang rindu dengan almarhum ibunya, tiba-tiba dari belakang orang asing itu memukul pundak Shik Joong hingga tidak sadarkan diri.
Yoon Sung yang sedang dikediamannya dikagetkan dengan adanya pesan dari Shik Joong berisi XYZ, artinya Shik Joong dalam bahaya. Yoon Sung langsung melacak keberadaan Shik Joong, sungguh beruntung Shik Joong tidak jadi menaruh alat pelacak kepada Jin Pyo.
Setelah medapatkan keberadaan Shik Joong, Yoon Sung langsung melesat pergi.
Na Na berjalan sendirian di jembatan, Na Na yang mempunyai firasat sedang diikuti berjalan pelan, dan saat seorang pria asing mencoba melumpuhkan Na Na, dia langsung dijatuhkan oleh Na Na. Namun datang pria lain yang langsung membius Na Na dari belakang.
Samar-samar, Na Na tersadar dari pengaruh obat bius. Tangan dan kaki Na Na dalam keadaan terikat. Dia langsung terlonjak kaget saat melihat Shik Joong yang masih tidak sadarkan diri, sama-sama dalam keadaan terikat.
Na Na menendang-nendang Shik Joong agar bangun. Shik Joong tak kalah terkejutnya saat sadar dan melihat Na Na. Mereka sama-sama binggung dimana mereka berada, namun kemarahan Na Na sontak meledak.
“Di mana saja kau bersembunyi, dan kenapa kau muncul kembali secara tiba-tiba?! Dan mengirim bukti-bukti itu!”teriak Na Na. dia semakin kesal, dan marah.
Shik Joong tidak berdaya dan terus-terusan menyesalinya. Na Na pun berujar dia akan membuat perhitungan dengan Shik Joong namun yang terpenting mereka harus keluar dahulu.
“Di mana ini?”tanya Shik Joong.
“Aku rasa ini berhubungan dengan Kim Jong Shik!”ujar Na Na.
Seketika Shik Joong menangis keras karena dia hilang dan diculik tanpa seorangpun mengetahuinya.
Na Na pun membentaknya dan menyuruh Shik Joong untuk melepaskan tali ditangan Na Na dengan giginya. Na Na tidak mau berakhir di sana karena dia harus membuktikan ayahnya tidak bersalah.
Yoon Sung tahu Shik Joong dibawa ke kediaman Kim Jong Shik. Dia pun lekas pergi ke rumah Kim Jong Shik. Yoon Sung melihat banyak penjaga disekitar kediaman Jong Shik, Yoon Sung pun memanjat tembok untuk menyelinap masuk ke lantai 2. Dengan alat pembuka kunci pintu (yang sudah tentu canggih), Yoon Sung menyelinap masuk.
Yoon Sung sampai di ruang kerja Kim Jong Shik. Dia melihat sekeliling ruangan, dan matanya langsung menangkap sebuah tombol rahasia. Yoon Sung pun menyemprotkan semacam cairan, dan membersihkannya, seketika sidik jari muncul dan tampak hanya membekas di 4 angka. 4 angka kombinasi dan ada 24 kemungkinan huruf sandi itu. Yoon Sung mulai memencetnya.
Sementara itu, di ruang bawah tanah, Na Na merajuk untuk ke kamar mandi. Seorang penjaga masuk dan kesal. Saat penjaga itu mendekati Na Na, dia pun langsung melumpuhkan penjaga itu. Datang penjaga lain, Na Na yang memang ahli bela diri, mampu melumpuhkan dan langsung mengikat keduanya. Shik Joong membantu Na Na, keduanya pun keluar dari ruang bawah tanah berusaha kabur.
Belum berhasil Yoon Sung memecahkan kode rahasia, dia mendengar para penjaga berteriak bahwa tahanan telah berhasil kabur. Yoon Sung pun buru-buru menghentikannya dan langsung keluar.
Shik Joong dan Na Na berusaha mencari jalan keluar, dan bertemu dengan penjaga. Seketika Yoon Sung mengarahkan tendangannya dan langsung mengenai panjaga itu.
Yoon Sung terbelalak karena melihat Kim Na Na.
“Kim Na Na bagaimana bisa kau ada di sini?”
“Aku dibius menggunakan chloroform”
“Yoon Sung! Bagaimana bisa kau sampai di sini?”
“Alat pelacaknya!”jawab singkat Yoon Sung
Serta merta Shik Joong benar-benar kegirangan sekaligus lega, benar-benar menyelamatkan nyawanya!
Kim Na Na langsung kebingungan karena Yoon Sung mengenal Shik Joong. Shik Joong buru-buru dia akan menjelaskannya nanti. Saat ini yang terpenting harus kabur dahulu.
Sesampainya mereka diluar, Yoon Sung meminta alat pelacak yang ditangan Shik Joong, dan menyuruh mereka untuk pergi dahulu menggunakan mobil Yoon Sung. Keduanya menahan Yoon Sung karena cemas. Namun Yoon Sung tetap pergi.
Rupanya Yoon Sung kembali ke ruang kerja Kim Jong Shik dan berusaha untuk mencari tahu kode rahasia itu. Tak disangka, Yoon Sung berhasil memencet kode sandi yang benar, dan dikejutkan dengan terbukanya sebuah pintu ruang rahasia. Yoon Sung masuk.
Bertumpuk-tumpuk uang yang disimpan oleh Kim Jong Shik. Yoon Sung tersenyum sinis. 50 ribu won sekitar 15,4 cm x 6,8cm, tebalnya 1,1 mm. Sementara itu, uang di depannya panjang 3,2 m lebar 1,4 m dan ada 20 kolom 20 deret.
Jadi ada 20 milyar setiap lapis. Tinggi sekitar 1,2 m. Jadi total sekitar 200 triliun won!
“Jadi semuanya tersimpan di sini!”ucap Yoon Sung puas. Yoon Sung pun menaruh alat pelacak diantara uang.
Yoon Sung keluar, dan tidak terduga seorang penjaga menembakan peluru bius dan tepat mengenai dada Yoon Sung. Seketika Yoon Sung tidak sadarkan diri.
Rupanya, Na Na tetap menunggu Yoon Sung ditempat yang sama. Shik Joong terus memaksa Na Na untuk kembali ke mobil. Na Na bersikukuh. Na Na cemas karena Yoon Sung pergi begitu lama. Shik Joong langsung mencegahnya dan mengatakan betapa gara-gara Na Na Yoon Sung sungguh sedih dan cemas.
“Paman, sebenarnya apa hubunganmu dengan Lee Yoon Sung?!”sergah Na Na. Shik Joong beralasan akan memberitahunya saat di mobil.
Keduanya dikejutkan dengan suara penjaga yang berteriak telah menangkap Yoon Sung. Terlihat Yoon Sung di bawa pergi oleh para penjaga Kim Jong Shik. Baik Kim Na Na dan Shik Joong panik dan langsung mengikuti mereka.
Di sebuah gedung tua. Yoon Sung tersadar, dan telah diikat. Samar-samar, Yoon Sung berusaha melihat mereka. Walau kesadarannya masih belum sepenuhnya pulih.
“Siapa dirimu?! Kenapa kau mendobrak masuk ke kediaman orang? Hah?!”
Yoon Sung tersenyum, “Kau tahu kenapa aku di sini”
“Aku tidak tahu kenapa kau melawan Kim Jong Shik, tapi kau tidak akan menang karena kau akan mati hari ini!”saut penjaga yang terlihat sangat kejam. Haha
Tidak terima dirinya dijambak rambutnya, Yoon Sung memperingatkan mereka untuk melepaskannya. Yoon Sung langsung menyerang penjaga itu. Penjaga itu langsung menghentikan anak buahnya untuk mengeroyok, alih-alih dia sendiri yang menantang Yoon Sung.
Yoon Sung langsung mencoba memukul penjaga itu, namun meleset. Karena Yoon Sung masih dalam pengaruh obat bius sehingga Yoon Sung masih sempoyongan.
Na Na dan Shik Joong tiba, mereka melihat Yoon Sung yang berusaha keras melawan. Shik Joong pergi mengambil telepon untuk memanggil polisi. Na Na bersembunyi dan melihat Yoon Sung.
Yoon Sung masih tidak berdaya, berkali-kali pukulannya meleset. Kesempatan ini digunakan penjaga itu untuk membalas Yoon Sung. Dan Yoon Sung pun mendapatkan pukulan yang bertubi-tubi.Yoon Sung terjerebab, dan Yoon Sung pun memuntahkan darah.
Na Na yang melihat menahan nafas. Penjaga itu mengambil kursi, untuk dipukulkan ke Yoon Sung.
Na Na sudah tidak tahan, dia mendobrak pintu masuk dan langsung menghajar satu persatu orang-orang itu. Na Na sendirian dan dikeroyok oleh 4 orang. Yoon Sung yang melihat Na Na langsung menghentikan penjaga yang tadi menghajarnya ketika akan menyerang Na Na.
Penjaga itu, marah dan langsung mengeluarkan senjatanya, diarahkan ke Yoon Sung. Na Na yang melihatnya berlari menuju Yoon Sung, menghalangi peluru senjata itu sehingga mengenai Na Na. Dan langsung ambruk di pelukan Yoon Sung.
Yoon Sung sontak marah, dan langsung menyerang bailk penjaga yang menembak Na Na. Memukuli dengan sekuat tenaga disertai rasa kemarahan yang teramat sangat. Usai melampiaskan kemarahannya Yoon Sung kembali ke tempat Na Na tergeletak.
Terlihat Na Na bersimbah darah, menahan sakit. Yoon Sung bersimpuh di dekat Na Na, syok melihat keadaan Na Na.
“Kim Na Na, kenapa? Kenapa?”
“Bukankah kau menyelamatkanku dua kali? Kau juga merasakan kesakitan seperti ini?”ucap Na Na lirih.
“Jangan berkata apa-apa lagi”
“Apa..kau membenciku?”, air mata Na Na mengalir, “Aku berharap kau mengatakan tidak”
Yoon Sung terdiam menahan pedih melihat orang yang dicintainya sekarat.
“Aku selalu ingin mengucapkan terimakasih”
“Kenapa kau menahan peluru untukku?!”teriak Yoon Sung.
“Aku bersyukur bahwa aku yang tertembak..”kata-kata Na Na terputus saat Na Na kehilangan kesadaran, matanya tertutup, tak bergerak.
“Kim Na Na! Kim Na Na!”panggil Yoon Sung panik.
0 komentar: