Yoon Sung yang sedang menyamar sebagai City Hunter terus berusaha menyelamatkan Na Na yang hampir jatuh. Yoon Sung terus berusaha untuk menarik Na Na, walaupun lukanya mengeluarkan darah. Dengan sekuat tenaga Yoon Sung berhasil menyelamatkan Na Na. Di Lantai dasar Jin Pyo mengamati kejadian itu semua.
Ketika berhasil menyelamatkan Na Na, Yoon Sung yang akan segera pergi di tahan oleh Na Na.
“Tunggu, orang yang waktu itu menyelamatkanku dari tembakan waktu itu adalah kau, iya kan?”tanya Na Na tapi Yoon Sung pergi begitu saja. Dan Na Na melihat kepergiannya sambil menahan rasa sakit pada tangannya.
Seo Yong Hak terus berusaha lari dari kejaran jaksa Young Joo. Seo Yong Hak berhasil keluar dari gedung, ketika Young Joo akan keluar, tiba-tiba pintu keluar tidak bisa terbuka, Young Joo melihat kepergian Seo Yong Hak dengan marah. Ternyata yang menekan tombol pintu tersebut agar tidak bisa terbuka adalah anak buah Jin Pyo.
Seo Yong Hak berusaha kabur dengan sebuah mobil dan menodongkan pistol sebagai ancaman. Ketika akan berhasil, Jin Pyo menahannya dan langsung memukul Seo Yong Hak hingga tidak berdaya menggunakan tongkatnya. Jin Pyo segera mengeluarkan pisau yang terdapat dalam tongkatnya.
Seo Yong Hak yang melihat itu ketakutan. Tiba-tiba Yoon Sung datang dan mencegah Jin Pyo. Shik Joong segera datang menggunakan mobil dan menyuruh Yoon Sung dan Jin Pyo untuk membawa Seo Yong Hak pergi.
Ketika Mobil Yoon Sung yang membawa Seo Yong Hak pergi, lalu jaksa Young Joo datang bersama polisi dan sudah kehilangan mereka. Young Joo mengikuti perginya mobil Yoon Sung menggunakan pendeteksi.
“Lebih cepat”perintah Young Joo.
Di suatu tempat, Yoon Sung dan Jin Pyo menahan Seo Yong Hak.
“Mengapa kau menyelamatkan wanita itu?”tanya Jin Pyo kepada Yoon Sung.
“Kau seharusnya segera menangkap Seo Yong Hak dan membunuhnya”ujar Jin Pyo marah.
“Ketua, kita harus segera menyelesaikan ini semua dan pergi. Kita tidak punya banyak waktu”ucap anak buah Jin Pyo.
Jin Pyo segera mengalihkan perhatiannya kepada Seo Yong Hak, dan mengancamnya menggunakan pistol. Jin Pyo mengeluarkan semua isi peluru yang ada di dalam pistol dan sengaja menyisakan satu di dalamnya. Lalu menembakkan pada Seo Yong Hak, tapi tidak berhasil karena tepat pada peluru kosong.
“Siapa mereka yang terlibat dalam serangan?”tanya Jin Pyo tajam.
“Jadi ini semua karena seragan waktu itu”ujar Seo Yong Hak kaget.
“Sepertinya kau mengharapkan ini dan kau berhak mendapatkannya”ujar Jin Pyo sambil menembakkan pistol ke arah Seo Yong Hak tapi tepat pada peluru kosong.
“Siapa mereka?”tanya Jin Pyo lagi.
“Aku benar-benar minta maaf atas kejadian yang lalu dan sepertinya kau kemari untuk melakukan balas dendam”ucap Seo Yong Hak memohon.
“Baik, aku akan bicara tapi,..tolong bawa aku ke tempat yang aman. Kemudian aku akan mengatakan semuanya padamu”ucap Seo Yong Hak terbata-bata.
"Ingin mengkhianati teman sejawat, kau benar-benar orang yang brengsek”ucap Jin Pyo.
Lalu menembak lagi, gagal lagi. Seo Yong Hak terkaget-kaget.
“Baik aku akan bicara, Kim Jong Sik. Merupakan Menteri Pendidikan dan juga Direkur dari perusahaan Myeong Mun”ucap Seo Yong Hak.
“Lalu siapa lagi?”ujar Jin Pyo.
Polisi berdatangan dan mulai mengepung tempat tersebut. Shik Joong segera mengeluarkan gas yang dapat membuat orang tidak sadarkan diri dan segera memakai masker juga Yoon Sung. Mereka meninggalkan tempat tersebut.
Jaksa Young Joo dan polisi segera masuk ke dalam ruangan tersebut tapi sudah tidak menemukan siapapun. Young Joo menemukan chip pelacaknya. Young Joo terlihat sangat marah. Tiba-tiba ada panggilan masuk ke Hp Young Joo.
“Segeralah ke kantor polisi aku akan mengirim Seo Yong Hak ke sana”ucap City Hunter (Yoon Sung).
“Apa sebenarnya yang kau ingin lakukan?”tanya Young Joo.
“Apakah aku harus menaruhnya di gudang. Ini adalah tugasmu”ucap City Hunter lalu memutuskan pembicaraan.
Lalu salah satu karyawan Young Joo menemukan sebuah jaket.
“Jaket ini adalah milik salah satu merek terkenal. Ini pasti mahal”ucap karyawan Young Joo. Young Joo segera mengambil jaket tersebut dan mencium baunya.
“Segera cek tentang merek jaket dan parfum yang digunakannya”perintah Young Joo.
Yoon Sung pergi ke kantor polisi menggunakan ambulan dan segera menurunkan Seo Yong Hak dengan keadaan diikat di atas kasur rumah sakit dengan kalung militer di lehernya. Lalu ia segera pergi. Sesaat setelah Yoon Sung pergi, Young Joo datang dan mendapati Seo Yong Hak sudah berada di depan kantornya. Young Joo terkejut ketika melihat kalung yang digunakan oleh Seo Yong Hak sama persis dengan kalung yang di gunakan Lee Kyung Wan. Para wartawan segera mengerumuni Seo Yong Hak.
Di kediaman Jin Pyo, Jin Pyo yang baru sadarkan diri bingung ketika melihat dirinya sudah berada di rumahnya tanpa Seo Yong Hak. Jin Pyo marah.
“Apakah Yoon Sung yang melakukan ini semua?”tanya Jin Pyo marah.
“Ya, Seo Yong Hak sudah dikirim ke kantor polisi”ucap Shik Joong.
“Apa yang sebenarnya kau lakukan?”teriak Jin Pyo dan memukuli Shik Joong.
Yoon Sung meninggalkan mobil ambulan di bawah jembatan di pinggir sungai, dan polisi menemukannya. Di dalam mobil Yoon Sung mendapatkan panggilan dari Jin Pyo. Dalam layar HPnya, terlihat Shik Joong yang babak belur dipukuli oleh Jin Pyo. Yoon Sung yang khawatir melihatnya segera menyusul ke rumah Jin Pyo.
Yoon Sung yang akan menemui Jin Pyo, dihalangi oleh anak buah Jin Pyo. Tapi Yoon Sung berhasil menghajarnya hingga babak belur dan segera menghampiri Shik Joong yang babak belur. Jin Pyo yang melihat Yoon Sung marah dan memukul Yoon Sung, tapi Yoon Sung dengan sigap dapat menangkis pukulan Jin Pyo.
“Beranimya kau merubah rencana ke dalam permainanmu”teriak Jin Pyo sambil memukul Yoon Sung menggunakan tongkatnya.
“Kau memiliki kesempatan yang bagus untuk membunuhnya, Mengapa kau malah mengirimnya ke jaksa itu”teriak Jin Pyo
“Itu karena aku tidak mau membuat aku-aku yang lain”ujar Yoon Sung menahan pukulan Jin Pyo dan melemparkan tongkat Jin Pyo.
“Jika bukan karena lima orang itu aku akan hidup bersama orang tuaku”ujar Yoon Sung
“Aku ingin membunuh mereka berlima lebih dari siapapun. Tapi darah dibalas darah tidak akan pernah berhenti. Jika semua ini selesai aku ingin hidup bersama ayah dengan tenang”tambah Yoon Sung
“Walaupun aku mati, aku akan tetap mengejar mereka dan membunuh mereka. Apa kau ingin membantahku?Jawab aku”ujar Jin pyo
“Ya, ini adalah balas dendamku”ucap Yoon Sung
“Walaupun kau harus bertengkar denganku?”tanya Jin Pyo
“Bertengkar? Walaupun itu lebih menakutkan. Jangan sentuh orang yang berharga bagiku, karena aku akan melindungi mereka, kecuali kau, ayah”ucap Yoon Sung sambil menghampiri Shik joong dan mengajaknya pergi.
“Pengawal wanita yang Yoon Sung selamatkan tadi, cari tahu siapa dia”perintah Jin Pyo kepada anak buahnya.
Na Na berada di rumah sakit, seorang penyelidik menanyai Na Na tentang City Hunter. Tapi Na Na menjawab tidak tahu, dia hanya melihat kedua mata City Hunter yang memiliki double eyelid.
Ketika sedang mengingat mata City Hunter waktu menolongnya, Na Na teringat mata Yoon Sung yang memiliki kemiripan dengan City Hunter.
Di rumah Shik Joong menemani Yoon Sung yang akan istirahat.
“Maafkan aku paman, gara-gara aku”ujar Yoon Sung
“Jangan ingat itu lagi, bagaimanapun ketua adalah manusia biasa dan tidak akan membunuhku”ujar Shik Joong menenangkan.
Shik Joong khawatir tentang luka tembak di bahu Yoon Sung yang bertambah parah, tapi Yoon Sung mengabaikannya dan malah khawatir tentang Na Na. Yoon Sung akan segera menemui Na Na, tapi ketika dia berdiri akan pergi, Yoon Sung pingsan. Shik Joong khawatir.
Shik Joong pergi ke klinik milik So Hee untuk meminta tolong.
“Kau tahu Lee Yoon Sung kan?”tanya Shik Joong masuk ke klinik milik So Hee
“Lee Yoon Sung ssi?”,So Hee memastikan.
“Iya benar”jawab Shik Joong
Shik Joong segera membawa So Hee ke rumah Yoon Sung untuk memeriksanya.
“Apakah ini rumahmu?”tanya So Hee pada Yoon Sung.
“Ya, ini adalah rumahku. Kau tahu rahasia sekarang. Itu berarti kau mungkin sekarang dalam bahaya So Hee”ucap Yoon Sung
“Aku cukup berterimakasih karena kau telah mempercayaiku. Apakah terlihat aneh?”,So Hee tersenyum.
“Karena aku memberikan sedikit anastesi pada bahumu mungkin kau akan merasa sedikit mengantuk”ujar So Hee
Shik Joong menghampiri Yoon Sung yang telah beristirahat. Yoon Sung segera bangun dan menanyakan tentang keadaan Na Na.
“Bagaiman Na Na? Apakah kau sudah mencari tahu tentang keadaannya?”tanya Yoon Sung
“Dia pergi ke rumah sakit dan mengalami cedera pada tulangnya. Cederanya tidak terlalu serius..”jawab Shik Joong
“Bagus kalau begitu. Pasti dia sedang ketakutan sekarang”ujar Yoon Sung
“Ayo makanlah dulu”ujar Shik Joong
“Sepertinya aku harus segera keluar dari rumah Na Na”ucap Yoon Sung
“Mengapa?”tanya Yoon Sung
“Ayah, aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan pada Na Na. Itu adalah satu-satunya caraku melindunginya”ucap Yoon Sung
“Kau jatuh cinta pada Na Na kan?”tanya Shik Joong
“Ah, aku tidak tahu, aku hanya sedikit khawatir jika sesuatu terjadi pada Na Na”ujar Yoon Sung
“Maafkan aku Yoon Sung jika saja aku tidak mempercayakan Na Na padamu, itu semua tidak akan terjadi”ucap Shik Joong
Lalu sebuah panggilan masuk ke HP Yoon Sung dari Na Na. Yoon Sung segera mengangkatnya.
“Lee Yoon sung ssi?”ucap Na Na
“Ada apa?”jawab Yoon Sung dingin
“Di mana kau?”tanya Na Na
“Aku sedang sibuk sekarang, aku tutup”ujar Yoon Sung
“Tunggu sebentar, apa kau bai-baik saja?”tanya Na Na
“Tidak”jawab Yoon Sung
“Hari ini sesuatu yag besar telah terjadi, pasti kau tidak tahu kan? Seo Yong Hak..”ujar Na Na belum selesai lalu Yoon Sung menyela.
“Aku sangat sibuk sekarang, aku tutup”ujar Yoon Sung menutup telponnya.
Shik Joong menemani Yoon Sung yang sedang tertidur. Di dalam mimpinya Yoon Sung bermimpi kalau dia sedang berusaha menolong Na Na, tapi tidak berhasil menyelamatkan Na Na yang berakhir dengan kematian Na Na. Yoon Sung langsung terbangun. Shik Joong yang tertidur di kursi juga bangun.
“Ada apa?”tanya Shik Joong
“Tidak, aku tidak bisa seperti ini. Aku khawatir tentang Na Na”ucap Yoon Sung
Yoon Sung segera pergi ke rumah Na Na.
Di rumah Na Na tidak bisa tidur dan memutuskan bangun dan pergi ke atap rumahnya.
“Aku merindukannya. Aku khawatir”gumam Na Na
“Hey, Kim Na Na”ujar Yoon Sung. Na Na kaget melihat kedatangan Yoon Sung.
“Kau tahu jam berapa sekarang? Ini sudah jam 2 pagi. Kau juga tidak mengunci pintumu. Kau berani pergi malam hari karena kau tahu judo?”ucap Yoon Sung marah
“Kau pikir aku suka keluar malam-malam begini? Aku hanya khawatir dan tidak bisa tidur. Aku hanya keluar untuk menghirup udara. Dapatkah kau pulang lebih awal, jadi aku tidak khawatir. Kau membuatku marah dan khawatir jika kau tidak mengangkat telponku. Mengapa kau melakukan ini padaku?..”ujar Na Na. Tiba-tiba Yoon Sung menghampiri Na Na dan menciumnya. Na Na terkejut melihat perlakuan Yoon Sung.
“Jangan pergi keluar hanya karena kau khawatir dan tidak bisa tidur. Kau juga harus mengunci pintunya. Jangan terlalu yakin karena kau pandai Judo. Walaupun kau suka kimchi tapi jangan terlalu sering memakannya.Jangan hanya merawat Backie kau juga harus merawat dirimu sendiri. Kopi yang kau buat sangat enak.”ujar Yoon Sung sambil memeluk Na Na. Na Na yang mendengar kata-kata Yoon Sung tersenyum.
“Apakah kau ingin secangkir kopi?”tanya Na Na
“Ok, berikan aku satu cangkir”ujar Yoon Sung
Na Na pergi ke dalam rumah dan segera membuatkan kopi untuk Yoon Sung. Ketika dia kembali ke atap rumah, Yoon Sung sudah pergi. Na Na mencoba untuk menghubungi Yoon Sung tapi Hpnya tidak aktif.
“Kau sangat cepat pulih, sepertinya kau dokter yang baik”ucap So Hee
“Paman akan mengantarmu”ujar Yoon Sung
“Apa kau ingin mengusirku sebelum memberiku sarapan pagi?Oh, kau sangat pelit”ujar So Hee tersenyum.
Shik Joong menghampiri Yoon Sung dan So Hee dan mengajak mereka untuk sarapan bersama.
“Ada apa dengan Kim Yong Shik? Aku mendengarnya semalam kau terus menyebutnya. Putra Kim Yong Shik yang merupakan lulusan dari universitas terkenal adalah Jaksa Kim Young Joo"ujar So Hee.
Shik Joong dan Yoon Sung terkejut mendengar perkataan So Hee.
Di kediaman Jin Pyo, anak buah Jin Pyo mengatakan kalau jaksa Young Joo adalah putra dari Kim Yong Shik. Jin Pyo marah mengetahui hal tersebut. Anak buah Jin Pyo mengatakan bahwa hubungan antara Kin Yong Sik dan Young Joo tidak baik. Jin Pyo mengatakan bahwa bagaimanapun mereka berdua adalah ayah dan anak.
Yoon Sung berada di rumahnya menyesali karena seharusnya dia tahu lebih awal tentang Young Joo. Yoon Sung menganggap bahwa apa yang dilkukan selama ini sia-sia karena memberikan ‘mereka’ pada Young Joo sama saja menyodorkan domba ke mulut harimau.
Sebuah panggilan masuk dan panggilan tersebut dari Jiin Pyo. Jin Pyo memberitahu bahwa Kim Jong Sik adalah ayah dari jaksa Kim Young Joo. Jin Pyo mengatakan kalau dia tidak akan kehilangan lagi kecuali Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak yang lainnya akan mati di tangannya. Yoon Sung marah mendengar itu semua.
Di kantor pengawal, Na Na dimarahi habis-habisan oleh kepala pengawal, karena kepala pengawal menganggap bahwa kehilangan pistol bagi seorang pengawal adalah suatu kesalahan besar. Kepala pengawal mengatakan agar Na Na pulang dan mengirimkan surat pengunduran dirinya dan menyuruh Na Na untuk menunggu kabar selanjutnya.
Shin Eun Ah menghampiri Na Na yang sedang membereskan barang-barang miliknya. Eun marah pada perlakuan kepala pengawal terhadap Na Na yang dianggapnya tidak bersalah sama sekali.
Na Na yang berjalan pulang dengan membawa kotak barangnya, tanpa sengaja berpapasan dengan Yoon Sung.
“Lee Yoon Sung ssi”panggil Na Na, tapi Yoon Sung tidak menjawab panggilan Na Na dan pergi begitu saja. “Tunggu sebentar". Tapi Yoon Sung tetap pergi.
“Kim Na Na ssi. Apakah kau, baik-baik saja?”panggil Young Joo dari belakang.
“Ya, aku baik-baik saja. Mengapa kau ada di sini?”tanya Na Na
“Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu. Pada saat di stasiun tv waktu itu siapa orang yang menyelamatkanmu waktu itu. Apakah kau ingat?”tanya Young Joo
“Ya, aku ingat.”jawab Na Na
“Apakah kau tahu orangnya?”tanya Young Joo
“Tidak, aku hanya melihat matanya saja”jawab Na Na
“Apakah kau pikir matanya terlihat familiar?”tanya Young Joo lagi
“Aku tidak yakin. Kenapa? Apakah kau menemukan dia sangat familiar?”tanya Young Joo
Young Joo mengatakan kemungkinannya iya. Young Joo mengtakan kalau mereka sedang menunggu hasil tes darah yang sedang diperiksa. Di lain sisi Yoon Sung melihat Na Na dan Young Joo yang sedang berbicara.
Young Joo melihat mainan Pororo di antara barang-barang Na Na, dia pun bertanya punya siapa itu? Karena tidak tahu apa-apa Na Na pun menjawab itu milik Lee Yoon Sung yang diberikan kepadanya.
Young Joo pun teringat akan mainan yang sama yang dilihatnya di rumah Jin Pyo. Tak jauh dari mereka berdua, Yoon Sung melihat semuanya dan tahu Young Joo mulai mencurigainya.
Seo Yong Hak dibawa ke kantor kejaksaan untuk memberikan pernyataan. Masyarakat yang marah melempari dia dengan telur saat akan masuk ke gedung.
Di ruangan Young Joo langsung menginterogasi Seo Yong Hak.
“Apa benar anda memberikan suap ke Lee Kyung Hwan?”. Yong Hak mengiyakan.
“Walaupun kau tahu ada masalah dengan perusahaan peawat Mars.Inc?”,
Young Joo mengajukan semua pertanyaan yang semakin memberatkan Seo Yong Hak dan semuanya dibenarkan oleh Yong Hak.
“Jadi cepatlah ajukan gugatan dan biarkan aku cepat ke penjara yang aman”ucap Seo Yong Hak memohon. Young Joo tentunya terheran-heran.
“Orang yang disebut ‘City Hunter’ atau apalah tidak akan mengejar aku sampai k esini dan membunuh aku kan? Lakukan apa yang kau inginkan, aku akan menerimanya”
Kemudian, staf Young Joo mengabarkan bahwa sudah diketahui siapa penulis surat pernyataan yang memberatkan Young Hak, yaitu Lee Kyung Hwan sendiri. Seo Young Hak syok, dia kesal sekaligus marah.
Young Joo pun bertanya mengenai kalung tentara yang dikalungkan oleh City Hunter. Kalung yang sama saat Lee Kyung Hwan diserahkan ke kejaksaan.
Apa arti Oktober 1983? Young Hak terdiam seribu bahasa.
“Para tentara khusus yang ditugaskan kini entah di mana keberadaaannya. Jika anda punya informasi yang bisa disampaikan”jelas Young Joo sedikit mendesak.
“Kasus besar yang menewaskan 21 tentara bahkan Presiden pun terlibat. Haruskah aku mengatakan semuanya?”batin Yong Hak.
Akhirnya Yong Hak mengatakan tidak mengetahui apapun. Seo Yong Hak dibawa kembali ke penjara.
Young Joo frutasi karena apa yang dicarinya mengenai informasi apa yang terjadi 1983 tidak didapatnya. Dia yakin bahwa kasus antara Lee Kyung Hwan dan Seo Yong Hak memiliki kaitan di masa lalu. Sedang seluruh informasi tentara militer hanya bisa didapatkan setelah tahun 2030. Young Joo semakin frustasi.
“Bagaimana dengan Presiden?”tanya Young Joo kepada stafnya.
Di lain tempat, Presiden sedang menghadiri penganugerahan kepada para tentara yang mengalami kecelakaan selama bertugas. Termasuk adik Go Ki Joon. Di hadapan Presiden adik Ki Joon berpidato bahwa dirinya tidak menyesal kehilangan kakinya akibat ikut militer dan berkat City Hunter mereka hampir saja memilih presiden yang bobrok.
Yoon Sung yang juga hadir tersenyum.
“Kita sebagai pemuda harus mampu melindungi bangsa kita, dan para politisi jangan hanya bisa mengirim mereka ke medan perang, namun juga harus bisa melindungi mereka!”
Adik Ki Joon berdiri di hadapan lain, dan memberikan hormat.
Selesainya upacara, Presiden sempat memberikan selamat kepada yang lain, dan dengan syoknya dia melihat Jin Pyo yang berseragam tentara, yang memandang Presiden dengan penuh kebencian.
Presiden pucat pasi, saat dilihatnya lagi Jin Pyo telah pergi.
Young Joo besarta stafnya menghampiri Presiden. Young Joo memperkenalkan dirinya dari kejaksaan, dan Pesiden pun mengenalinya anak dari Kim Jong Shik.
“Saya tahu ini tidak sopan, hanya saja aku sudah memikirkannya”ucap Young Joo sebagai pembuka.
“Mengenai apa?”
“Sampai 2030, semuanya tidak akan diumumkan ke publik. Oktober 1983, para tentara khusus yang ditugaskan di suatu tempat. Saya mohon diijinkan untuk diumumkan informasi mengenai mereka”jelas Young Joo.
“Oktober 1983..?”gumam Presiden.
Young Joo membenarkan bahwa Lee Kyung Hwan dan Seo Yong Hak pasti berhubungan dengan suatu peristiwa yang terjadi 1983.
“Jika kita tidak membeberkan apa yang terjadi saat itu, saya yakin penyelidikan mengenai ‘City Hunter’ tidak akan menemui jalan”.
Presiden pun mengemukakan bahwa tidak mudah memberi ijin, dan dia akan mendiskusikannya dengan pihak yang terkait.
Di luar ruangan, Young Joo bertemu dengan Lee Yoon Sung. Young Joo langsung menanyakan apakah Yoon Sung mengenali Steve Lee (Jin Pyo) dari USA? Yoon Sung mengelengkan kepala, dia mengaku tidak mengenalinya. Yoon Sung pergi meninggalkan Young Joo.
Kecurigaan Young Joo semakin kuat.
Di tempat latihan Blue House, seperti biasa Ki Joon dibantai habis-habisan oleh Eun Ah,Ki Joon yang payah dalam bela diri kesal karena tahu Eun Ah hanya ingin melepaskan rasa kekesalannya terhadap kepala pengawal karena memecat Na Na. Eun Ah kembali memiting Ki Joon.
Sedangkan Yoon Sung dilatih oleh kepala pengawal sebagai pengganti Na Na. Yoon Sung yang memang kesal langsung menahan serangan kepala pengawal dan dengan sekali gerakan balasan, Yoon Sung mampu membanting kepala pengawal.
Semua yang melihat sungguh terkejut. “Itu yang diajarkan oleh Kim Na Na!”ucap Yoon Sung dan langsung pergi.
Di ruangannya. Yoon Sung masih terlihat menyimpan kekesalannya. Ki Joon menghampiri Yoon Sung untuk meminjam USB yang berisi data. Yoon Sung mengambilnya di laci dan terlihat hadiah dulu yang masih disimpan Yoon Sung untuk Na Na.
Ki Joon sempat meledek Yoon Sung namun karena Yoon Sung sedang bad mood, Ki Joon langsung menyingkir.
Yoon Sung pun melihat lagi bingkisan hadiahnya. Tiba-tiba sebuah panggilan dari Na Na. Awalnya Yoon Sung enggan untuk mengangkatnya.
Di seberang, Na Na dengan sedikit gugup mengatakan untuk segera pulang. Yoon Sung menjawab sibuk. Jin Pyo yang rupanya bersama Na Na langsung mengambil alih pembicaraan.
“Apa kau benar-benar sibuk?”tanya Jin Pyo sopan.
Jin Pyo syok bukan main saat mendengar suara ayahnya. Dia langsung melesat ke rumah Na Na.
Yoon Sung mengebut untuk cepat sampai ke tempat Na Na. Sungguh hal yang tak terduga! Sedangkan Jin Pyo menggunakan kesempatan ini untuk mencari tahu mengenai Na Na. Jin Pyo pun tahu kalau Na Na merupakan pengawal di Blue House. Na Na gugup mengira Jin Pyo sebagai ayah Yoon Sung dan salah paham akan hubungan mereka, apalagi diketahui tinggal bersama.
“Kalung itu cocok dengan dirimu”ucap Jin Pyo tahu itu kalung milik Yoon Sung.
“Aku berada ditempat saat kejadian seorang penembak misterius dan seseorang yang menyelamatan diriku, dia menjatuhkan ini”jelas Na Na.
“Apa dia City Hunter?”
Yoon Sung datang secara tiba-tiba dan mengagetkan Na Na, namun Yoon Sung sendiri pucat pasi melihat Jin Pyo bersama Na Na. Yoon Sung menelan ludah, tidak sanggup berkata apa-apaa. Sedangkan Jin Pyo hanya melempar senyum. Na Na kebingungan.
Yoon Sung dan Jin Pyo keluar dari rumah Na Na. Tanpa basa-basi Jin Pyo bertanya apa Yoon Sung mencintai gadis itu? Yoon Sung tertegun. “Tidak!”sanggah Yoon Sung.
“Aku sudah bilang kepadamu untuk tidak jatuh cinta! Ingat ini baik-baik, gadis itu bisa saja mati karena dirimu!”
Jin Pyo pergi meninggalkan Yoon Sung, Na Na menghampirinya dan mengatakan kepada Yoon Sung bahwa dirinya sudah menjelaskan kepada ayah Yoon Sung tidak terjadi apa-apa. Yoon Sung malah menyuruhnya untuk mencemaskannya.
“Ayahku sudah lama berhenti khawatir masalah ini (masalah dengan para wanita” bohong Yoon Sung.
Dan meninggalkan Na Na yang terpaku diam.
Di rumah, Shik Joong syok bukan main mendengar Jin Pyo datang menemui Na Na.
“Ya, seperti menjatuhkan sebuah bom!”ucap Yoon Sung lemas, “Aku harus cepat membunuh Kim Jung Sik”.
Yoon Sung benar-benar harus melindungi Na Na, Yoon Sung pun berencana pindah dari rumah Na Na. Shik Joong menyalahkan dirinya krena mengenalkan Na Na kepada Yoon Sung dulu.
Yoon Sung langsung bergerak dan melacak keberadaan Kim Jong Sik, dan rupanya dia tidak berada di Korea sekarang.
“Sebelum kembali ke Korea, kita harus menemukan keburukan Kim Jong Sik, namun bagaimana jika tidak ada?”pikir Yoon Sung.
“Ada! Pasti ada!”teriak Shik Joong ngotot. Yoon Sung heran.
Shik Joong menyuruh Yoon Sung untuk meminum obatnya, dan meninggalkan Yoon Sung.
Sendirian, Yoon Sung kembali memikirkan Na Na, memandang anting Na Na yang tertinggal di rumah Yoon Sung, dan betapa inginnya Yoon Sung meminta Na Na membawakan Yoon Sung kopi. Namun semuanya ditahannya.
Na Na kini bekerja di sebuah café. Da Hye dan Eun Ah mengunjungi Na Na. Da Hye kesal karena Na Na telah dipecat, begitu juga Eun Ah. Na Na senang atas kunjungan mereka.
Yoon Sung mendatangi So Hee untuk mengobati lukanya. Shik Joong pun disuruh Yoon Sung untuk datang ke rumah Na Na dan mengambil barang-barang Yoon Sung. Na Na sedang bekerja.
Di kejaksaan, staf Young Joo mendapatkan informasi mengenai barang-barang yang ditinggalkan City Hunter. Barang-barang itu belum di impor ke Korea! Terutama parfum yang digunakan oleh City Hunter. Staf Young Joo pun memberikan daftar pelanggan yang membeli parfum yang limited edition itu.
Young Joo pun menemukan nama Yoon Sung diantara daftar!
Young Joo pun mengingat kembali.
Yoon Sung yang bersama dengan kekasih Lee Kyung Hwan saat pertama kali bertemu dengan Young Joo. Saat Seo Yong Hak bertemu dengan Hudson, Yoon Sung juga berada di hotel yang sama! Mainan yang sama di rumah Steve Lee dan yang disebut Na Na pemberian Yoon Sung, sedang Yoon Sung mengaku tidak mengenal Steve Lee (Jin Pyo).
Malam saat Yong Hak diculik, City Hunter tertembak, sedang Yoon Sung keesokan harinya terlihat memakai baju dirinya. Semua kajadian yang berkaitan dengan City Hunter mengarah ke sosok Yoon Sung.
“Jadi.. So Hee!”gumam Young Joo syok menyadari sesuatu.
So Hee dikejutkan kedatangan Young Joo yang tiba-tiba.
“Kenapa Yoon Sung mengenakan pakaianku?”tanya Young Joo tanpa basa-basi. So Hee pura-pura tidak mengerti.
“Malam saat Seo Yong Hak terpilih sebagai kandidat, Yoon Sung ke sini dan kau memberikan pakaianku bukan?”
“Hari itu hujan, dan pakaiannya basah”sanggah So Hee.
Young Joo serta merta tahu kalau So Hee berbohong, malam itu tidak hujan dan kebiasaan So Hee yang selalu membuat lingkaran dengan jarinya di meja saat berbohong.
So Hee tidak panik dan tetap tenang, bahkan dia pura-pura tidak tahu kalau Yoon Sung terluka saat itu. Young Joo dibuat kesal.
“Tidak jadi masalah kau tidak mengatakannya. Aku akan mencarinya sendiri”. Young Joo keluar dan langsung ke tempat sampah. Mencari petunjuk jika ada barang City Hunter yang terbuang.
So Hee mengamati Young Joo. Dan Young Joo kesal karena tidak menemukan apa-apa.
So Hee kembali ke dalam, dan menemui Yoon Sung yang bersembunyi. So Hee seakan tahu tidak boleh meninggalkan jejak, dia mengembalikan pakaian Yoon Sung saat tertembak.
Yoon Sung : “Kenapa kau selalu menolongku?”
So Hee : (tersenyum) “Aku hanya kasihan saat melihat anak kecil yang tersesat. Aku rasa kau kini sedang tersesat”.
So Hee mengingatkan Yoon Sung untuk tidak menyetir karena obat yang baru saja diberikan menyebabkan Yoon Sung mengantuk.
Shik Joo sedang membereskan barang-barang Yoon Sung. Shik Joong sedih memikirkan nasib Yoon Sung.
“Seumur hidup, aku bisa melihat senyummu karena bahagia. Rumah ini benar-benar bagus untukmu. Untuk apa rumah yang besar jika hanya berisi eksekusi, dendam”.
Belum selesai bergumam sendiri, Shik Joong menjatuhkan beberapa barang saat merapikan barang milik Yoon Sung. Tanpa disadari, selembar foto milik Yoon Sung terjatuh di bawah meja tanpa dilihat Shik Joong.
Yoon Sung datang dalam keadaan yang tidak fit. Shik Joong menyuruhnya untuk meminum obat yang ditemukan di antara barang-barang Yoon Sung, sontak dia pun merebutnya dari Shik Joong. Yoon Sung tidak akan meminum obat itu. Shik Joong keheranan.
Shik Joong : “Na Na belum mengenali bahwa dirimu adalah City Hunter bukan?”
Yoon Sung : “Hmm.. aku rasa dia tidak mengenaliku”.
Shik Joong lega, Yoon Sung menyuruh Shik Joong untuk pergi dahulu karena dia ingin mengucapkan perpisahan.
Na Na berbelanja, dia tetap saja memikirkan kemungkinan Yoon Sung adalah City Hunter. Namun diusirnya jauh-jauh pikiran tersebut. Na Na kemudian membeli makanan yang mahal.
Sekembalinya ke rumah, Na Na tidak menyangka Yoon Sung berada di rumahnya, karena dia tidak melihat mobilnya.
“Kau terlihat sangat letih, sampai-sampai kau tertidur di sini”gumam Na Na.
Na Na kemudian memasakkan makanan untuk Yoon Sung. Makanan selain kimchi yang selama ini Na Na hidangkan untuk Yoon Sung.
Na Na pun berusaha membangunkan Yoon Sung, tetapi karena pengaruh obat, Yoon Sung tidak segera bangun. Na Na mendekatinya, pandangan Na Na melekat pada wajah Yoon Sung. Dengan ragu-ragu Na Na mengulurkan tangannya ke wajah Yoon Sung.
Dengan menutupi wajah Yoon Sung dengan tangannya, Na Na syok karena dia menyadari Yoon Sung adalah City Hunter. Sosok yang yang telah menolongnya.
Yoon Sung bangun dan kaget melihat Na Na.
Na Na berusaha bersikap biasa-biasa saja, namun Yoon Sung merasa ada yang janggal.
Mereka pun makan berdua. Keduanya membisu. Na Na pun membuka pembicaraan, dia memasakkan daging karena Yoon Sung selama ini komplain hanya memakan sayuran saat bersama Na Na.
“Lupakan kejadiaan saat itu! Karena kau punya harga diri yang tinggi bersikap sopan karenanya aku mulainya sebagai lelucon. Itu tidak berarti apa pun!”
Na Na bergetar mendengar perkataan Yoon Sung.
“Hanya karena kita berciuman, di matamu sekarang berbeda. Namun bagiku kau itu mudah, dan tidak berarti apa pun”.
Ucapan Yoon Sung yang sengaja untuk membuat Na Na sakit hati dan menjauh dari Yoon Sung. Na Na tidak menyangka ucapan Yoon Sung. Yoon Sung pun menjelaskan apa yang dipikirkan Na Na mengenai dirinya saat pertama kali bertemu memang benar, seorang pria yang suka dengan banyak wanita.
Yoon Sung mengijinkan Na Na menempati rumah itu sesuka hati, dan meminta Na Na untuk bersikap biasa-biasa saja. Kim Na Na dibuat syok atas ucapan Yoon Sung. Dan akhirnya Yoon Sung pun pergi meninggalkan rumah Kim Na Na tanpa menyentuh makanan yang dbuat khusus oleh Na Na.
Na Na pun menahan tangis.
Di luar, Yoon Sung kenyataannya tak lebih sedih karena harus bersikap kasar kepada Na Na yang mulai dicintainnya. Namun dia harus melakukan itu, demi melindungi Na Na.
“Aku tidak boleh jatuh cinta! ini sudah takdir ku!”gumam Yoon Sung pedih.
Yoon Sung teringat akan kebersamannya dengan Na Na, dan ciuman terakhir yang diberikan pada Na Na. Yoon Sung pun pergi dengan langkah gontai.
Tak jauh beda, Kim Na Na benar-benar merasa kehilangan Yoon Sung. Dia masuk ke kamar yang sebelumnnya ditempati Yoon Sung. Teringat kedekatan dia dengan Yoon Sung, yang pada akhirnya Na Na tidak bisa menyangkal lagi bahwa dia memang jatuh cinta pada Yoon Sung.
Yoon Sung pulang dengan tidak semangatnya. Shik Joong sedang membenahi barang-barang Yoon Sung dan kemudian dia memberikan sebuah buku yang dikiranya milik Yoon Sung.
"Apa kau tahu bahwa Kim Jong Sik salah satu dari 5 orang oleh karena itu kau mengumpulkan barang-barang ini?"
"Kenapa paman membawa itu?", Yoon Sung heran.
"Ini ada di atas tumpukan pakaianmu karena itu aku membawanya"
"Itu milik Na Na", Yoon Sung mengambil buku tersebut dan kaget saat membukanya.
Yoon Sun pun heran kenapa Na Na mengumpulkam artikel mengenai Kim Jong Sik. Shik Joong gugup, karena sebenarnya dia tahu alasannya.
Tiba-tiba siaran berita mengabarkan bahwa Lee Kyung Hwan kolaps dan dibawa ke rumah sakit. Yoon Sung terbelalak saat dilihatnya Jin Pyo juga terekam kamera, itu berarti Jin Pyo berada di rumah sakit
“Ayah? Dia akan membunuh Lee Kyung Hwan!”teriak Yoon Sung yang mengejutkan Shik Joong.
Di kejaksaan, Young Joo diberitahu bahwa Lee Kyung ingin memberi pernyataan kepadanya sehubungan dengan kejadian Oktober 1983. Young Joo pun segera menuju ke rumah sakit.
Yoon Sung datang ke rumah sakit dan buru-buru masuk menuju Lee Kyung Hwan berada. Tak disangka Dia bertemu dengan Young Joo. Mereka saling berhadapan dan saling pandang.
Perhatian mereka teralihkan saat mayat polisi dibawa melewati mereka. Mereka berdua terbelakak tak percaya.
Young Joo dan Yoon Sung berlari menuju kamar Yong Hak.
Sungguh tak diduga, Lee Kyung Hwan sudah tewas. Yoon Sung terpukul karena perbuatan ayahnya. Tidak seharusnya polisi yang tidak bersalah juga harus mati. Yoon Sung benar-benar tidak bisa memaafkan perbuatan ayahnya.
Yoon Sung mengedarkan padangan dan matanya bersirobok dengan ayahnya, Jin Pyo. Kini Yoon Sung benar-benar akan melawan ayahnya!
0 komentar: