"Lee Yoon Sung ssi, siapa yang memberimu ijin untuk mencampuri kehidupan orang lain? Mengapa kau membeli rumahku?"bentak Na Na marah.
"Apa kau mengasihani aku? Kau pikir aku bercanda?"cecar Na Na.
"Tunggu, apa yang kau maksud?"jawab Yoon Sung bingung.
"Rumahku, kau yang membelinya bukan?"tanya Na Na.
Kim Na Na marah pada Yoon Sung, tapi Yoon Sung beralasan kalau dia membeli rumah tersebut hanya sebagai investasi saja dan tidak ada niat sama sekali untuk mengusir Na Na dari rumahnya. Yoon Sung berkata kalau rumah Kim Na Na dekat dari Blue House, Na Na salah paham dengan perkataan Yoon Sung.
"Aku akan tinggal di rumah itu jika kau tidak ada di rumah. Kapan kau akan pergi?"terang Yoon Sung. Kim Na Na berbalik dan akan meninggalkan Yoon Sung.
"Kim Na Na, jujurlah. Bukankah kau datang kemari untuk memintaku membiarkanmu untuk dapat tetap tinggal di rumah itu? Jika kau itu yang kau inginkan, maka bertanyalah dengan baik"ujar Yoon Sung.
"Sepertinya kau tidak mengerti. Aku takut kau membeli rumahku hanya untuk membuatku senang, dan itu tidak akan pernah terjadi. Karena orang yang paling aku benci sedunia adalah orang yang menggunakan uangnya untuk mempermainkan orang lain. Aku akan pergi setelah pulang kerja"ujar Na Na lalu meninggalkan Yoon Sung.
Yoon Sung kembali ke kantornya, ketika dia sampai di mejanya, Ki Joon menghampirinya.
"Ada apa?"tanya Yoon Sung.
"Aku dengar kau mengantarkanku kemarin, aku belum sempat mengucapkan terima kasih padamu"ujar Ki Joon.
"Tidak perlu berterima kasih, langsung saja ada apa?"tanya Yoon Sung tenang.
"Lee Yoon Sung ssi, apakah aku lepas kontrol kemarin? Aku tidak ingat"tanya Ki Joon.
"Kau tidak ingat?"tanya Yoon Sung.
"Uhm.. iya aku hanya mengingat sedikit. Kau terlihat bersama seorang wanita tadi malam"ujar Ki Joon.
"Kau ingat"ujar Yoon Sung salah tingkah.
"Jangan katakan kalau itu dalah Shin Eun Ah ssi"ujar Ki Joon memastikan.
"Shin Eun Ah ssi?"tanya Yoon Sung heran.
"Ahh..tidak" sergah Ki Joon.Yoon Sung segera menyruh Ki Joon untuk segera kembali ke mejanya.
Di meja kantor Na Na sedang memandangi fotonya bersama kedua orang tuanya. Shin Eun Ah memanggil Na Na tapi Na Na tidak mendengarkannya akahirnya Shin Eun Ah menghampiri Na Na. Shin Eun Ah menyuruh Na Na untuk segera pulang karena waktu kerjanya sudah habis. Na Na bersiap untuk pulang. Ketika dia akan menaruh foto keluarganya di laci meja dia melihat kalung peluru milik orang yang telah menyelamatkannya dari peristiwa penembakan.
Jaksa Young Jo sedang mengintrogasi supir yang membawa tahanan Lee Kyung Wan dan melihat CCTV. Supir itu mengatakan kalau orang yang berada di belakangnya mengancamnya dengan pistol lalu menyuruhnya untuk turun.
"Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak adalah dua orang politisi besar yang diculik dan akan ditembak dalam waktu yang berdekatan"ujar Young Jo.
"Apakah bisa jadi itu adalah teroris yag melakukannya? Korea Utara?"tanya salah satu staff Young Jo.
"Aku dengar keduanya sudah berteman lama"ujar Youn Jo.
"Lalu apakah mungkin itu adalah perbuatan City Hunter?"tanya staff Young Jo lagi.
"Aku tidak terfikir tentang orang itu?"jawab Young Jo. Supir yang bersaksi mengatakan bahwa orang yang mengancamnya memiliki kelainan pada kaki nya sehingga sangat susah untuk digerakkan. Young Jo segera menyuruh untuk mencari data orang dengan umur antara 40 sampai 60 tahun dengan cacat kaki.
"Petugas pencarian Kim Min Yuk, kau mengatakan bahwa pistol yang digunakan adalah US AR-15 ?"tanya Young Jo.
"Ya, seperti yang sudah dianalisis"ujar Petugas Kim Min Yuk"Tolong cek data imigrasi dari tahun ini dan tahun lalu, utamakan yang datang dari US"ucap Young Jo.
Yoon Sung datang ke rumah Na Na, dia pergi ke balkon atap rumah Na Na dan melihat lingkungan sekitar. Ketika dia sedang mengecek salah satu jendela kim Na Na, ternyata jendela tersebut lepas. Yoon Sung segera pergi ke tukang baja untuk memperbaiki jendela tersebut.
Tukang baja mengatakan kalau dia baru bisa melakukannya besok, tapi Yoon Sung menolak karena besok pagi Yoon Sung harus bekerja. Tukang kayu mengatakan cukup memberikan kuncinya saja. Yoon Sung menunggu Na Na di depan rumah. Yoon Sung berlatih di mobil memberi alasan kepada Kim Na Na agar tetap tinggal di rumah ini, dengan mengatakan kalau Yoon Sung membeli rumah ini hanya digunakan untuk investasi, dan Na Na boleh tinggal sampai kapanpun Na Na mau.
Tiba-tiba Na Na datang dan mengahampiri Yoon Sung. Yoon Sung yang melihat Na Na sangat kaget.
"Woo, aku sangat kaget sampai akan mati"ujar Yoon Sung.
"Wah, kau sangat tepat waktu"ucap Na Na sinis".
"Berikan aku kuncinya sekarang?"minta Yoon Sung".
"Oh, jadi kau kemari untuk minta kuncinya hah?"ucap Na Na.
"Ikuti aku, setelah aku berkemas, baru aku akan memberikan kuncinya"ujar Na Na.
"Tidak, berikan aku kuncinya dulu"sergah Yoon Sung.
"Tenang saja, aku akan memberikan semua kuncinya padamu"sergah Na Na segera masuk ke dalam rumah. Di belakang Yoon Sung, orang suruhan Chun Jae Man mengamatinya.
Di dalam rumah Na Na mengemasi pakaiannya. Yoon Sung melihat dimeja ada sebuah sulaman yang bertuliskan,'Hey, pria tampan',"Apakah kau akan memberikannya untukku?"ujar Yoon Sung GR.
"Mengapa kau menyentuh barang milik orang lain tanpa permisi?"ujar Na Na kesal sambil merebut hasil sulamannya.
"Apakah aku harus minta izin juga untuk memegang benda seperti itu?"ucap Yoon Sung.
"Seperti itu?"Na Na kesal.
"Dulu waktu aku pertama kali bertemu denganmu, kau duduk di kursi belakang bersama seorang wanita, aku tahu kau orang seperti apa, tapi setelah kau muncul membantu ayahku dan membantu Mi Jin dan Do Jin, aku berfikir pikiranku tentang kau waktu pertama kali bertemu adalah salah"ucap Na Na.
"Aish, kalau begitu kembalikan pakaianmu lagi. Bukankah kau masih ingin tinggal di rumah ini?"ujar Yoon Sung mulai kesal.
"Kau mempermainkanku, benarkan?"ujar Na Na bertambah kesal.
Na Na akhirnya memberikan anjingnya pada Yoon Sung dan memberikan kuncinya pada Yoon Sung.
Di Halte, Na Na masuk ke dalam Bus. Yoon Sung yang mengikuti Na Na melihat itu dan mengejar Bus Na Na. Na Na yang melihat Yoon Sung mengacuhkannya dan tetap berada dalam Bus.
"Hey, Kim Na na, hentikan busnya"teriak Yoon Sung.
Na Na yang melihatnya lalu pindah ke tempat duduk lainnya. Di Belakang mobil Yoon Sung, orang suruhan Chun Jae Man mengikutinya.
Na Na pergi ke rumah sakit untuk menengok ayahnya yang terbaring koma.
"Ayah, mengapa kau sekarang terlihat sangat kurus? Apa karena aku jarang menjengukmu? Aku sedang sedikit sibuk, bekerja sebagai pengawas aku hampir saja terkena sebuah tembakan. Melihatmu seperti ini membuat hatiku sedih"cerita Na Na pada ayahnya yang terbaring koma. Yoon Sung yang sedari tadi mengikuti memperhatikan Na Na dari pintu.
"Ayah, Kepala bagianku mengatakan kalau aku tidak cocok untuk menjadi seorang pengawal, sekarang gajiku dipotong dan rumah kita sudah menjadi miliki orang lain. Ayah, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak memiliki tempat untuk tidur". Na Na merogoh kantongnya dan mengeluarkan kalung milik Yoon Sung. Yoon Sung melihat itu.
"Tapi aku berterima kasih pada orang itu, karena dia aku masih hidup"ujar Na Na.
Orang suruhan Chun Jae Man mengawasi Yoon Sung. Yoon Sung yang sedang mengambil minuman sadar kalau dia sedang diikuti. Lalu dia menghampiri seorang wanita dan mengatakan orang yang berada di belakangnya menyukai wanita itu, dan Yoon Sung meminta agar wanita tersebut menghampirinya dan meolaknya dengan halus.Wanita tersebut langsung berdiri dan menghampiri orang suruhan Chun Jae Man, wanita itu berkata kepada orang suruhan Chun Jae Man kalau orang itu sama sekali bukan tipenya. Orang suruhan Chun Jae Man bingung dengan perkataan wanita tersebut, begitu dia mengalihkan perhatiannya pada Yoon Sung. Yoon Sung sudah menghilang. Di sisi lain Yoon Sung tersenyum licik sambil memperhatikan orang tersebut.
Yoon Sung kembali ke kamar ayah Kim Na Na dan mendapati Kim Na Na yang sedang tertidur, Yoon Sung segera menyelimutinya dan meninggalkan Kim Na Na.
Yoon Sung kembali ke rumah Kim Na Na.
"Yaa, Kim Na Na. Kenapa kau langsung pergi ketika aku belum menyelesaikan kata-kata ku, huh selalu saja keras kepala. Membuat orang merasa bersalah"ujar Yoon Sung sambil memperhatikan foto Na Na bersama kedua orang tuanya.
Pagi, di kantor Blue House, Yoon Sung berdiri menunggu Na Na dengan membawa 2 cangkir kopi. Kim Na na yang datang dan melewati Yoon Sung tanpa mempedulikannya. Salah satu teman kerja Yoon Sung datang dan berfikir kalau kopi itu untukknya satu. Tapi Yoon Sung menolak memberikannya dan meminum dua-duanya.
"Lee Kyung Wan diculik, Seo Yeong Hak hampir terkena tembakan, apa yang terkait dengan semua ini?"gumam Young Jo. Salah satu staff Young Jo memberikan sarapan untuk Young Jo, kemudian salah satu staff Young Jo datang dan mengatakan kalau mereka telah menemukan orang yang telah menghack sistem jaringan di blue house.
Lee Young Jo dan polisi datang ke kantor Blue House dan mencari Ki Joon. Saat itu juga Ki Joon ditangkap karena dia adalah orang yang menghack jaringan di Blue House, IP yang digunakan semuanya tertuju pada rumah Ki Joon. Semua karyawan terpaku tidak percaya. Yoon Sung yang mendengar itu membela Ki Joon karena mereka mampu menghentikannya hanya dalam 2 menit, tapi polisi tetap membawa Ki Joon.
Na Na dan Shin Eun Ah melihat Ki Joon ditangkap bingung dan hanya melihat saja. Young Jo datang dan menghampiri Kim Na Na. Young Jo berkata kalau mungkin sekarang mereka akan sering bertemu karena Young Jo adalah penanggung jawab dari kasus Seo Yong Hak yang merupakan kandidat calon presiden. Tapi Ketika Na Na akan bertanya tentang kasus Ki Joon, Young Jo lebih dulu pergi, di belakang mereka Yoon Sung melihat dengan tampang tidak suka.
"Ketika pertama kali bertemu dengan Ki Joon aku melihat ada yang aneh dalam dirinya"ujar salah satu teman Ki Joon".
Ketika kita sedang berlatih judo bukankah dia menangis, pada saat itu aku merasa kalau memang dia sedikit berbeda"ujar Kepala bagian pengawas.
Mereka membicarakan Ki Joon pada saat makan siang, dimana dalam satu meja mereka makan bersama dengan Shin Eun Ah, Kim Na na dan Yoon Sung. Shin Eun Ah yang mendengar mereka membicarakan Ki Joon marah dan membela Ki Joon, dan mengajak Na Na untuk pergi dari tempat makan siang.
Di tempat Jin Pyo, Yoon Sung dan Shik Joong berkumpul, mereka sedang membahas tentang salah satu anak Seo Yeong Hak. Shik Joong menjelaskan gambar x-ray dari kaki anak Seo Yong Hak.
"Jadi maksudmu kalau anak Seo Yeong Hak pernah masuk dalam klub basket di sekolahnya? dan dia harus operasi karena memiliki cedera di ligamen nya"ujar Jin Pyo.
Shik Joong menjelaskan bahwa putra Seo Yong Hak menggunakan alasan cedera kakinya untuk mangkir dari wajib militer, mengetahui hal ini Jin Pyo marah. Yoon Sung mengatakan kalau kali ini dia tidak akan melepaskan Seo Yong Hak.
Seo Yong Hak dan istrinya sedang melakukan sebuah kampanye. Na Na dan Shin Eun Ah mengawasinya dengan ketat. Tiba-tiba ada seorang pria datang dan ingin bertemu Seo Yong Hak, itu membuat para pengawas was-was. Dengan Sigap Na Na mencegah pria tersebut untuk mendekat, tapi pria tersebut memaksa dan akhirnya Na Na menggunakan kemampuan Judonya untuk memperingatkan pria tersebut. Tapi ternyata pria itu adalah seorang demonstran yang ingin bertemu dengan Seo Yong Hak. Istri Seo Yong Hak yang mengetahui ini segera memarahi Na Na dan meminta maaf kepada demonstrans tersebut.
Yoon Sung kembali ke rumah Na Na, terpikir oleh Yoon Sung untuk memanggil Kim Na Na kembali ke rumah itu. Yoon Sung segera mengirimi Kim Na Na sebuah pesan.
Di dalam mobil istri Seo Yong Hak memarahi Na Na yang dianggapnya dapat merusak citra Seo Yong Hak.
"Kami hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk melindungi anda dan calon presiden Seo Yong Hak"ujar Na Na sambil meminta maaf dan berjanji untuk lebih hati-hati lagi. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke HP Na Na dari Yoon Sung.
Cepatlah datang dan bersihkan kotoran anjing.
Na Na segera datang ke rumah.
"Ada apa dengan mu?"tanya Na Na.
"Itu, bersihkan"ujar Yoon Sung sambil menunjukkan kotoran anjing.
"Bukankah aku sudah katakan untuk merawatnya?"tanya Na Na kesal.
"Bukankah kau hanya mengatakan untuk memberi makan saja?"ujar Yoon Sung.
Na Na akhirnya mengalah dan tidak mau berdebat dengan Yoon Sung, dia langsung membersihkan kotoran anjing.
"Pasti kau tidak membuka pintu kamar mandinya? Blackie adalah anjing yang pintar dan dia hanya buang kotoran di kamar mandi"ucap Na Na.
"Apa kau pernah mengatakannya?"tanya Yoon Sung.
"Hmm"jawab Na Na bingung sambil melihat Yoon Sung.
"Mengapa kau melihatku seperti itu? Meskipun kau membunuhku, aku tidak akan pernah membersihkan kotoran itu. Jika kau tidak mau melakukannya kenapa kau tidak membawa blackie pergi"ujar Yoon Sung.
"Kau kan tahu aku tidak memiliki tempat tinggal"jawab Na Na.
“Kalau begitu mari hidup bersama”sergah Yoon Sung yang tentu saja mengejutkan Na Na.
“Jangam bercanda! Bagaimana bisa kita hidup bersama?”Na Na mulai gugup.
“Apa kau mempermainkan aku lagi?!.
”“Ya! Bahkan kipas angin rusak walaupun aku bisa memperbaikinya, dan toilet sama saja, dan kenapa TV tidak mengeluarkan gambar?” Yoon Sung mulai mengoceh.
Yoon Sung pun meminta pertanggungjawaban Na Na karena Yoon Sung merasa sudah membelinya. Yoon Sung pun meminta Na Na datang setiap hari, untuk memasak dan bersih-bersih. Dan jika dia sudah medapatkan uang dia bisa mengganti uang yang sudah Yoon Sung keluarkan untuk rumahnya.
Na Na binggung, bagaimana bisa dia hidup dengan seorang pria? Ah kau cemas karena akan hidup dengan pria? Kim Na Na, kau bisa judo bukan? Tingkat 4 bukan? Apa aku begitu bodoh mau bertarung dengan dirimu? Yoon Sung mulai member alasan bahwa hidup dengan Yoon Sung akan baik-baik saja.
Na Na mengangukan kepala tanda mengerti. Dan yang terpenting Na Na selalu tidak suka dengan Yoon Sung, bagaima dia akan tertarik? Yoon Sung kembali membujuk secara halus. Na Na meminta untuk memikirkannya sebentar.
Na Na masuk ke dalam kamarnya.Di dalam kamar, Na Na berfikir sangat keras. Apa yang dikatakan Yoon Sung memang masuk akal.
Yoon Sung sengaja menguping! "Aku tidak menyukainya, dan dia tidak menyukaiku, hal itu pasti tidak akan terjadi bukan?"Na Na bergumam sendiri. Tidak ada tempat tujuan, dan lagi pula aku tidak perlu membayar uang sewa, yang harus aku lakukan hanya melakukan tugas rumah tangga! Na Na kembali berfikir.
Yoon Sung masih berusaha menguping. Haha.
"Ayah, ibu tunggu aku mendapatkan kembali rumah ini, untuk saat ini pura-pura tidak melihat apapun"ujar Na Na didepan foto kedua orangtuanya.
Na Na keluar kamarnya dan Yoon Sung buru-buru kembali ke tempat duduknya, bersikap cool. Na Na sudah memutuskan akan menerima tawaran Yoon Sung. Dan Yoon Sung pun tersenyum yang ditahannya.
"Namun dengan satu kondisi! Mari kita tulis kontrak yang berisi larangan menyentuk secara fisik"ucap Na Na.
Yoon Sung tertawa. Sudah beberapa kali aku katakan, kau benar, benar, benar bukan tipeku! Aku bilang untuk keadaaan tertentu, jika aku berani menyentuh tanganku..emm, Na Na berfikir. 50 ribu won!
Yoon Sung tertawa keras. Yoon Sung berdiri. Bagaimana jika aku menyentuh pundakmu? Yoon Sung mendekati Na Na dan semakin dekat Na Na melangkah mundur!100 ribu won!
Bagaimana denga memeluk pundakmu? Na Na terbelakak dan gugup. 200 ribu won!
Na Na terdesak dan tidak bisa mundur lagi. Yoon Sung mendekatkan wajahnya, Na Na semakin panik dan memalingkan wajahnya. "Jadi berapa untuk sebuah ciuman?" 10 juta won!
Na Na menghalau dan mendorong Yoon Sung. Yoon Sung tersenyum senang dapat menggoda Na Na. berkencan dengan dirimu benar-benar membutuhkan uang banyak, Yoon Sung tertawa.
Na Na kesal karena Yoon Sung berani mempermainkan dirinya. Yoon Sung akhirnya menyuruh Na Na untuk mengambil barangnya di rumah sakit.
Yoon Sung mengemasi barang-barangnya bersiap pindah ke rumah Na Na.
"Bagaimana jika ayahmu mengetahuinya? Aku akan berakhir menjadi daging cincang!"ucap Shik Jong yang membantu Yoon Sung.
Aku merasa Na Na masih dalam bahaya, makanya aku harus didekatnya, jelas Yoon Sung. Shik Jong terbelalak saat mendengar nama Na Na disebut.
"Saat aku menculik Lee Kyung Hwan aku bertemu dengan dia, dan dia tahu Na Na dan bahkan rumahnya"ujar Yoon Sung.
Shik Jong tetap mencemaskan Yoon Sung bagaimana jika identitasnya terungkap? Yoon Sung akan berhati-hati dan menenangkan Shik Jong.
"Kau! Jika berani menyentuh rambut Na Na", Shik Jong langsung mengepalkan tangannya di depan Yoon Sung pertanda ancaman.
Yoon Sung tertawa dan berujar bahwa dia mempunya selera yang tinggi.
"Yeeaahh..Namun, ahjuassi apa sebenarnya hubunganmu dengan Kim Na Na?", Yoon Sung memicingkan mata karena penasaran.
Shik Jong langsung mengatakan tidak ada hubungannya dan mengalihkan pembiacaraan.
"Siapa yang akan menggunakan kamar mandi dahulu?"teriak Na Na. Yoon Sung langsung menyingkap tirai pembatas kamar mandi, dengan sambil menggosok gigi Yoon Sung menjawab tentu saja aku dulu!.
"Dan setiap hari kau harus membersihkan kamar mandi karena aku harus menggunakan kamar mandi yang bersih"ucap Yoon Sung dengan penuh gaya.
"Ah dan tentu saja kotoran hewan harus kau yang membersihkan! Yoon Sung kembali menggosok gigi.
Sedang Na Na mencatat perjanjian selama mereka saling hidup bersama dan menempelnya di kulkas.
Yoon Sung meminta baju untuk dipakai Yoon Sung karena dia beralasan tidak membawa baju tidur. Yoon Sung meminta pakaian judo Na Na yang sudah usang. Na Na melemparkannya ke arah Yoon Sung. Yoon Sung selesai berpakaian, dan dia langsung mengambil sabuk judo Na Na yang terpasang di tembok. Na Na sontak merebutnya. Yoon Sung binggung.
"Ini benda yang sangat penting!"ucap Na Na. Dan dia pun mengambilkan sabuk yang lain.
Na Na terlihat sedikit sedih melihat sabuknya. Sepeninggal Na na, Yoon Sung memandang sabuk Na Na yang sudah dipasang kembali di tembok, tepat di samping foto ayah ibu Na Na.
Yoon Sung sedang menikmati kerupuk dan asik melihat tv saat Na Na keluar selesai mandi. Yoon Sung terbengong melihat Na Na mengeringkan rambutnya. Yoon Sung langsung menutup matanya dengan kerupuknya. Na Na tersadar dan kikuk.
Na Na pun langsung masuk kamar dan tidur. Yoon Sung kecewa karena dia berharap untuk dapat duduk bersama dan menikmati melihat tv bersama.
Di lain tempat, Na Na dan Yoon Sung sama-sama tidak dapat memejamkan matanya. Di satu sisi Na Na mungkin tidak terbiasa satu atap dengan seorang pria. Dan Yoon Sung pun rela tidur di atas lantai tepat di depan kamar Na Na.
Na Na mulai tertidur. Dan bermimpi saat orang tuanya mendapat kecelakaan. Ibunya meninggal, Na Na dengan masih memakai seragam sekolah teriak histeris. Telihat Ibu Na Na menggenggam piagam sabuk judonya.
"Ibu aku mohon jangan tinggalkan aku sendirian, ibuu..!". Na Na terbangun dan mulai menanggis lirih.
Keesokan harinya Na Na bersiap untuk masuk kerja. Dia melihat keadaan sekitar rumahnya. Na Na mulai bersembunyi saat seorang lewat. Na Na kembali mengintip keadaan, saat dia dikejutkan dengan Yoon Sung yang berada di belakangnya. Heran dengan tindakan Na Na.
"Ya! Bagaimana bisa kau muncul secara langsung seperti itu? Bagaimana jika seseorang melihatnya?"teriak Na Na sekalian mendelik.
Yoon Sung cuek, Na Na rupanya cemas akan tanggapan orang akan dirinya jika tiba-tiba dia hidup dengan pria? Wah Na Na patut dipuji, dia masih konservatif rupanya, sepengetahuan aku di Korea sudah mengenal ‘kebebasan”. Haha.
Na Na meminta Yoon Sung pergi setelah 20 detik Na Na jalan duluan. Yoon Sung hanya tersenyum melihat tingkah Na Na.
Young Joo bertanya kepada staffnya apakah sudah memanggil Seo Yong Hak untuk menjadi saksi, staffnya mengkonfirmasikan bahwa Yong Hak baru saja masuk rumah sakit dan akan datang ke kejaksaan setelah keluar.
Young Joo pun meminta untuk mengatur pertemuannya dengan Yong Hak dan sebelum pergi Young Joo menanyakan kabar Hudson, pimpinan perusahaan Mars. Inc akan datang besok.
Yoong Sung mendatangi Ki Joon di penjara. Ki Joon meminta maaf gara-gara dia semua staff jadi kacau.
Young Sung : "Apa kau tahu orang yang mengkhawatirkan orang lain melakukan seperti ini? Kenapa kau tidak jujur kepada jaksa?"
Ki Joon : "Itu aku yang melakukannya".
Yoon Sung : "Jangan berbohong kepadaku. Tahu benar cara untuk membobol jaringan. Namun kali ini cara metodenya berbeda".
Yoon Sung berkata bahwa saat Ki Joom mabuk dia sudah mengungkapkan segalanya, masalah adiknya. Adiknya yang setelah masuk wajib militer terkena tetatus karena sepatunya.
"Tidak ada bukti"jelas Ki Joon pahit.
Yoon Sung menjelaskan dia bisa berakhir di pihak kejaksaan. Ki Joon sama sekali tidak cemas. Aku hanya perlu mencari pekerjaan lain dan aku akan bail-baik saja, namun bagaimana dengan adikku? Ki Joon benar-benar sedih bercampur marah.
Dia benar-benar suka taekwondo! Sekarang hidupnya hancur, cita-citanya untuk mendirikan dojo, mengajarkan anak-anak taekwondo.
"Hanya karena alas kaki rusak dan dia ingin menggantinya yang baru namun mereka tidak mengijinkannya! Dan semua komite departemen pertahanan mengabaikannya!"teriak Ki Joo, emosinya tak tertahankan.
"Aku tidak mempunyai adik, jadi aku tidak paham, namun hidup pasti ada pilihan!". Yoon Sung pergi meninggalkan Ki Joon yang terlihat menahan tangis.
Yoon Sung keluar dari penjara dan bertemu dengan adik Ki Joon.
"Walaupun itu sangat menyedihkan masalah kakimu, namun membiarkan kakakmu memikul tangggung jawab atas kesalahan mu, apa kau ingin membawa kakakmu jatuh bersamamu atau apa"ujar Yoon Sung.
Adik Ki Joon mengungkapkan bahwa kakaknya tidak mau mendengarkannya.
"Apa kau punya mulut? Jika kau mampu mengungkan kejahatan maka akan membantu kakakmu di pengadilan nanti"ujar Yoon Sung.
Adik Ki Joon terdiam.
"Masalah sepatu yang buruk pihak kejaksaan sedang mulai menyelidikinya, gunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan kebenaran! Aku rasa akan bagus untuk kalian berdua". Yoon Sung pun pergi meninggalkan adik Ki Joon.
Di lapangan tembak, Yoon Sung sedang dilatih menembak oleh kepala pengawal. Dan tentu saja Yoon Sung berpura-pura payah dalam hal menembak.
Tak disangka putri Presiden datang dan langsung menggelanyut pada Yoon Sung. Da Ye ditemani oleh Na Na dan Eun Ah.
Da Ye merajuk ingin di ajari menembak oleh Yoon Sung. Da Ye yang sangat manja bersikeras ingin diajari oleh Yoon Sung.
Akhirnya Yoon Sung mengajari Da Ye dan memperagakan cara menembak yang benar, dan Na Na yang berdiri dibelakang Yoon Sung memasang wajah tidak senang.
Shik Joong berada di bandara dan sedang mengawasi seseorang. Ketika melihat kedatangan orang yang diawasi, Shik Joong segera menghubungi Yoon Sung.
"Hodson datang, dan sekertaris Seo Yong Hak menjemputnya sendirian"lapor Shik Joong.
Yoon Sung yang sedang berada di kantor segera memesan kamar di hotel tempat pertemuan Seo Yong Hak dan Hudson.
Ketika dia sedang menerima telepon dari Shik Joong, teman kerja Yoon Sung datang menghampiri dan Yoon Sung segera minta izin untuk menemui temannya yang datang dari US.
Jaksa Young Jo pergi menemui So Hee untuk menghadiri acara ulang tahun anak teman mereka.
"Oh, kau datang sangat cepat"ujar So Hee.
"Aku tidak telat kan?"tanya Young Jo.
"Aku merasa sangat tersentuh"ujar So Hee tersenyum.
"Bahkan hanya hal seperti itu dapat membuatmu mearasa tersentuh?"gumam Young Jo.
"Tentu saja, ketika dulu aku bersama tidak seperti ini. Datang terlambat atau bahkan tidak jadi adalah hal yang normal. Jangan merasa bersalah"senyum So Hee.
"Dasi itu, bukankah aku yang membelikanmu sewaktu ulang tahunmu?"tanya So Hee.
"Ini?"tanya Young Jo balik.
"Kau pasti tidak ingat?"ujar So Hee.
"Aku ingat karena hanya kau yang selalu membelikannya untukku"senyum Young Jo.
"Apa maksudmu? Jadi kau tidak pernah belanja setelah kau putus denganku?"goda So Hee.
Young Jo yang mendengar itu menjadi salah tingkah".
"Ayo pergi"ajak So Hee.
Di sebuah hotel, Seo Yong Hak menyambut kedatangan Hudson. Di belakangnya Shik Joong terus mengikuti.
Young Jo dan So Hee yang sedang menuruni tangga, tiba-tiba Young Jo melihat Seo Yong Hak berada di hotel yang sama.
Young Jo yang melihat itu segera menyuruh So Hee untuk pergi lebih dahulu dan ia akan menyusul. Young Jo menyusul Seo Yong Hak.
"Tidak pernah berubah, pekerjaannya selalu menjadi nomor satu, huh, mengapa aku merasa sakit hati lagi?"ujar So Hee pada dirinya sendiri.
Young Jo mengejar Seo Yong Hak yang masuk ke dalam lift.
"Menapa kau ada di sini?"tanya Seo Yong Hak terkejut.
"Karena berada di rumah sait, semua panggilan telah ditolak, lalu mengapa sekarang anda berada di sini?"tanya Young Jo.
"Aku kemari hanya untuk mengecek tentang press conferess dan situasinya"alasan Seo Yong Hak".
Dan kemudian aku bertemu dengan seserang yang kau kenal. Tapi sepertinya aku tidak punya kewajiban untuk memberitahu kepadamu apa yang kulakukan"lanjut Seo Yong Hak.
"Mr. Hodson perkenalkan aku adalah Jaksa Young Jo dari Departemen Kepolisian Seoul"ucap Young Jo pada Hodson.
'"Wow, Jaksa huh?"jawab Hodson.
"Mars Company sebaiknya tidak melakukan gerakan ilegal dalam pelanggaran pajak penjualan senjata di Korea. Aku memperingatkan kau"tegas Young Jo.
"Apa yang kau bicarakan aku tidak mengerti?"ujar Hodson.
Lalu Young Jo meninggalkan Hodson dan Seo Yong Hak. Hodson bertanya tentang kasus yang dihadapi Seo Yong Hak. Seo Yong Hak mengatakan kalau ada yang ingin mencoba untuk membunuhnya. Seo Yong Hak berkata untuk tidak memikirkan masalah itu, karena bagaimanapun sebentar lagi dia akan menjadi calon presiden terkuat.
Yoon Sung datang ke tempat pertemuan Seo Yong Hak dan Hodson. Yoon Sung memasuki kamarnya tepat disebelah kamar yang digunakan Seo Yong Hak. Yoon Sung segera mengeluarkan alat-alat yang dibutuhkan.
Shik Joong datang dan menyamar sebagai Office Boy layanan kamar dan akan mengantarkan minuman untuk Seo Yong Hak. Shik Joong masuk ke kamar Seo Yong Hak memberikan minuman yang dipesan dengan gemeteran. Dan tentunya disetiap alat minum yang digunakan sudah dipasangi alat perekam. Sebelum keluar Shik Joong mendapatkan uang tip dari Hudson dengan jumlah yang lumayan.
Setelah melakukan tugasnya Shik Joong menghampiri Yoon Sung yang berada di kamar sebelah Seo Yong Hak. Mereka mendengarkan rekaman antara Seo Yong Hak dan Hodson.
Seo Yong Hak mengajak bekerjasama untuk menjual bangkai pesawat tempur. Tapi Seo Yong Hak memiliki syarat kalau dia akan mengambil 20% keuntungannya. Hodson awalnya tidak setuju, tapi Seo Yong Hak meyakinkan.
"Jika aku mejadi presiden aku akan menambahlan angaran pertahanna militer, itu adalah salah satu janji saya. Itu berarti aku juga tidak akan mebiarkan Mars Company rugi." ujar Seo Yong Hak
"Kalau begitu, kita harus menandatangani kontrak lebih dahulu, Sebelum kau berubah pikiran." ujar Hodson
Yoon Sung yang mendengar pernyataan Seo Yong Hak yang mengatakan kalau dirinya pasti akan menjadi presiden, Yoon Sung segera menyuruh Shik Joong untuk memberitahu Jin Pyo tentang rencana yang akan dilakukan. Yoon Sung berkata kalau Seo Yong Hak tidak akan pernah menjadi presiden.
Na Na yang sedang mengecek keamanan tempat konfrensi Seo Yong Hak.
"Sejak kejadian itu, kita harus lebih berhati-hati karena penembaknya masih belum juga tertangkap. Kita tidak tahu apa yang mereka akan lakukan?"ujar Na Na.
"Tidak peduli apa, kita tetap akan menjadi korbannya"jawab Shin Eun Ah.
"Apakah Pengawal Kim akan menggunakan tubuhmu untuk menghalau semua peluru yang datang?"tanya Shin Eun Ah.
"Tentu, karena kita adalah Pengawal"jawab Na Na.
Jaksa Young Jo menemui temannya yang hari itu anaknya sedang berulang tahun. Ketika dia sampai tempat itu temannya mengatakan kalau So Hee belum datang. Young Jo heran.
Di bar hotel, So Hee sedang minum sendirian. Yoon Sung yang berada di tempat yang sama menghampirinya. So Hee mendapatkan telepon dari Young Jo langsung memematikan HP nya".
"Jin So Hee ssi?"ucap Yoon Sung.
"Oh Lee Yoon Sung ssi"jawab So Hee.
Di tempat lain, Young Jo yang berusaha menghubungi So Hee tapi tidak bisa karena HP So Hee dimatikan.
"Jaksa Young Jo"panggil Na Na.
"Na Na mengapa kau ada di sini? Apakah kau bagian dari tim pengamanan?"tanya Young Jo.
"Ya, karena akan diadakan Press Confress untuk para kandidat besok, jadi kami bersiap"jawab Na Na.
"Kau pasti sangat sibuk setelah kejadian itu"gumam Young Jo.
"Apakah investigasinya berjalan lancar?"tanya Na Na.
"Ah, ya.."jawab Young Jo terputus karena Seo Yong Hak datang.
"Sekarang seorang jaksa dan anggota pengawal melakukan penyelidikan?"tanya Seo Yong Hak.
"Tidak, aku hanya bertanya apakah mereka sudah menemukan orang yang melakukan penembakan"ujar Na Na.
"Mungkin sasaran sebenarnya adalah aku"ujar Seo Yong Hak.
Di Bar Hotel, Yoon Sung akhirnya minum berdua bersama So Hee.
"Kau minum sendirian di hotel?"tanya Yoon Sung.
"Aku menghadiri pesta ulang tahun anak temanku"jawab So Hee.
"Ulang tahun?"tanya Yoon Sung.
"Walaupun aku senang melihatmu, tapi aku harus menghadiri ulang tahun. Aku belum pernah melahirkan tapi temanku sudah memiliki tiga orang anak, karena aku dia menikah"ujar So Hee sambil berdiri dan akan meninggalkan Yoon Sung tapi tanapa sengaja So Hee menumpahkan minuman ke pakaian Yoon Sung.
"Maaf. Apa yang harus aku lakukan?"tanya So Hee panik.
"Ah, tidak apa-apa"jawab Yoon Sung.
"Jangan katakan padaku kau memiliki pertemuan penting?"tanya So Hee.
"Tidak, temanku datang kemari jadi akau mencarinya. Aku akan pergi membersihkannya. Tidak apa-apa"jawab Yoon Sung.
"Kalau begitu ikut aku akan mencucinya"
"Ok, sepertinya kau sedikit terlihat mabuk"jawab Yoon Sung.
"Kemarin waktu aku dalam masalah kau membantuku"ujar So Hee.
Young Jo yang masih mencari So Hee tiba-tiba melihat So Hee sedang berjalan bersama Yoon Sung ke dalm hotel. Young Jo melihatnya dengan tidak suka dan segera mengejarnya.
Na Na yang sedang bebicara dengan Seo Yong Hak yang menanyakan keamanan dari tempat press confress besok.
"Kita hanya perlu mengecek identitas dari para reporter selebihnya tidak ada masalah"ujar Na Na.
"Bagus. Oh Ya tolong kau ke lantai 19, dengan ruangan Nomor 26, katakan pada mereka kalau kau adalah pengawalku. Dokumenku tertinggal disana, jangan dilihat dan hanya bawa kemari saja"ujar Seo Yong Hak.
"Aku mengerti"jawab Na Na.
Na Na segera pergi ke tempat yang disuruh. Ketika dia berada di antara kamar no 25 dan 26, Kim Na Na lupa.
"Ah, bodoh. Baru beberapa menit kau sudah melupakannya"ujar Na Na pada dirinya sendiri.
Akhirnya Kim Na Na memutuskan untuk mengetuk kamar No 25. Setelah pintunya terbuka, Kim Na Na terkejut karena yang berada di kamar tersebut adalah Yoon Sung. Lalu So Hee datang dibelakang Yoon Sung. Young Jo yang melihat Na Na berdiri terpaku menghampirinya, yang akhirnya sama-sama berdiri terpaku dan terkejut".
Bersambung.......
0 komentar: